Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Tak Ingin Ada Ketamakan Pengembangan Budidaya Perikanan

Kompas.com - 29/10/2015, 15:26 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tak ingin ada ketamakan dalam pengembangan budidaya perikanan. Pasalnya, pengembangan suatu sektor dengan sangat berlebihan justru bisa merusak lingkungan.

Ia pun tak mau karena ketamakan pelaku usaha tersebut, Menteri Kalautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti geram dan membakar atau menenggelamkan keramba-keramba budidaya perikanan. "Jadi bagi masyarakat juga harus ada disiplin (bisnis budidaya perikanan). Takut nanti kalau berlebihan, diminta jangan berlebihan, tetap dia jalankan, takutnya nanti Bu Susi datang, bakar-bakar keramba (ikan), itu lebih bahaya lagi itu kan," ujar JK disambut gelak tama hadirin yang hadir dalam pembukaan Indonesian Aquaculture 2015 di Tangerang, Kamis (28/10/2015).

Menurut Wapres, pengembangan budidaya perikanan di Indonesia harus disesuaikan dengan kemampuan lahan dan lingkungan. Bila dipaksakan, JK yakin ekosistem akan rusak. "Jadi apabila di Danau Cirata, di Danau Toba atau pun di tempat lain di Sumatera, (pengembangan budidaya perikanan) haruslah sesuai dengan aturan juga. Di laut sudah over fishing, di sini (sektor budidaya nanti) over keramba," kata dia.

Meski begitu, JK mengakui pengembangan budidaya perikanan selalu memunyai dampak yang besar kepada masyakarat terutama mereka yang berkecimpung di sektor perikanan. Hal tersebut dinilai sangat penting karena hingga saat ini banyak masyarakat di sektor perikanan dan kelautan merupakan masyarakat miskin.

Dari segi bisnis, tutur Wapres, pelaku usaha di sektor budidaya perikanan juga lebih mudah mendapatkan kredit dari pada pelaku usaha sektor perikanan tangkap. Pasalnya, pelaku usaha di sektor budidaya perikanan lebih memiliki bukti-bukti usaha yang dilihat daripada sektor perikanan tangkap. "Paling penting juga kalau perikanan tangkap selama ini dikenal sebagai dunia laki-laki. Karena hampir semua nelayan, saya kira 99 persen adalah laki-laki. Tapi Kalau perikanan budidaya sangat penuh dengan gender, karena wanita juga bisa jaga kolam, dapat berikan benih. Jadi sangat bagus untuk kesetaraan gender," ucap JK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com