Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibnu Muslim, Mantan TKI yang Sukses Jadi Bos Budidaya Ikan Air Tawar

Kompas.com - 06/11/2015, 20:11 WIB
Latief

Penulis

KOMPAS.com - Menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri cukup sekali kontrak saja. Setelah itu, eks TKI harus membangun pekerjaan di tanah air sendiri karena masih cukup banyak sumber daya alam di Tanah Air yang berpotensi untuk dikelola dan diberdayakan.

Hal itulah yang memotivasi seorang Ibnu Muslim (42) sekaligus menginspirasi 25 orang, terdiri dari 22 laki-laki dan tiga perempuan eks TKI bermasalah (TKI-B), WNI Overstayers (WNIO), TKI purna dan keluarganya.

Para mantan TKI itu baru saja mengikuti 'Pemberdayaan Terintegrasi bagi TKI purnama/WNIO, TKI-B dan Keluarga' yang diadakan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melalui LP3TKI Surabaya bersama P4TKI Madiun di Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdhatul Ulama (MWC-NU) Jalan Gentengan III Kecamatan Ngunut, Tulungagung, Senin (2/11/2015) lalu.

Ibnu adalah eks TKI Korea yang bekerja pada 1995 sampai 1997. Sejak 2003 hingga sekarang, bapak tiga anak itu menekuni bisnis sebagai pembudidaya ikan air tawar di rumahnya di Dusun Setono, Desa Bendijati Wetan, Kecamatan Sumber Gempol, Kabupaten Tulungagung.

Selain berbisnis, Ibnu atau akrab disapa Benu atau Benok sehari-harinya menjadi pengajar di Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) "Mina Makmur" Kabupaten Tulungagung. Di depan para peserta pelatihan itu ia berbagi pengalaman dan suka dukanya hingga sukses menjadi pembudidaya ikan air tawar yang memiliki 42 petak kolam ikan.

"Saya mengawali budidaya ikan air tawar ini pada 2002 dengan tiga kolam ikan, dan sekarang sudah 42 kotak kolam ikan," kata Benu.


Bermodal gaji sebagai TKI di Korea pada pertengahan 1990-an, Ibnu sukses menjadi pembudidaya ikan air tawar. Dari hanya punya tiga kolam, kini ia punya 42 kolam ikan. Tak menyerah pada nasib.


Tak kisah Benu terdengar manis. Sebelum sukses menekuni budidaya ikan air tawar, lanjut dia, sepulang dari Korea pada 1997 dirinya mencoba menekuni budidaya ternak jangkrik.

Usahanya tak mulus. Bisnis jangkrik itu bangkrut. Dunia belum menjadi milik Benu

Bangkit dan sukses

Benu tak patah arang. Ia lalu beralih untuk beternak ayam. Itu pun tak berbuah manus. Ternak ayamnya juga bangkrut di tengah jalan. Sampai akhirnya, Benu memutuskan bertani semangka.

"Menjelang dipanen malah habis dipanen orang," katanya.

"Dari tiga usaha itu, saya praktis bangkrut. Uang yang diperoleh selama bekerja di Korea hampir-hampir habis," kisah Benu.

Namun, lanjut Benu, dirinya masih juga tidak menyerah pada keadaan. Padahal, pada waktu itu dia baru berumah tangga. Bahkan, ia masih harus menanggung empat adik kandungnya dan dua adik iparnya.

"Dengan modal dari sisa uang gaji saat jadi TKI di Korea yang tinggal sedikit itu saya justeru merasa tertantang untuk berwirausaha mandiri," tutur Benu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com