Dwi menuturkan, Pertamina harus menggandeng perusahaan terkemuka yang memiliki pengalaman di bidang inspeksi, pengujian, sertifikasi, konsultasi, dan pelatihan, sehingga dapat menjadi pemain energi terdepan.
"Dalam upaya mewujudkan kemandirian energi, Pertamina membutuhkan sinergi dalam melaksanakan kegiatan operasinya secara maksimal, dengan memanfaatkan potensi dan kapabilitas BUMN lain seperti Sucofindo," tutur Dwi.
Nota kesepahaman ini digunakan sebagai kontrak payung dari kerjasama selama ini antara Sucofindo dan masing-masing direktorat di Pertamina.
Sehingga diharapkan sentralisasi pengadaan jasa dan layanan ini dapat meningkatkan efisiensi di seluruh proses bisnis BUMN energi tersebut.
Sementara itu, Bachder menjelaskan, Sucofindo siap mendukung peningkatan daya saing Pertamina.
Di antaranya melalui layanan pengawasan distribusi migas dan bahan bakar lain, inspeksi keandalan aset dan instalasi, serta pengujian independen.
"Kami memiliki kapabilitas melakukan cargo losses survey migas di pelabuhan bongkar muat baik di dalam maupun luar negeri, hingga distribusi antar kilang dan depo untuk mencapai operasional yang efisen," kata Bachder.