Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Bunga Bank Tinggi, Industri Sulit Bersaing

Kompas.com - 13/11/2015, 20:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia (BI) hari ini, Jumat (13/11/2015) membahas tentang pentingnya mengembangkan industri agar dapat tumbuh untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi RI.

Menteri Perindustrian Saleh Husin menyatakan ada beberapa hal yang harus diperbaiki untuk mendorong industri.

Menurut Saleh, ketersediaan pembiayaan dan bunga perbankan harus kompetitif. Pasalnya, kata dia, suku bunga perbankan di Indonesia tidak kompetitif. Sehingga, industri menjadi tidak mampu bersaing.

"Selanjutnya ketersediaan daripada pembiayaan dalam hal ini bunga bank yang kompetitif. Kalau kita bandingkan dengan negara tetangga kita, bunga bank kita tidak kompetitif. Itu yang saya sampaikan kalau kita ingin agar industri kita bersaing," ujar Saleh di Yogyakarta, Jumat (13/11/2015).

Saleh menegaskan, kalau industri Indonesia ingin memiliki daya saing, maka bunga bank pun harus mendukung pengembangan industri. Dalam hal ini, Saleh mengungkapkan pentingnya suku bunga bank yang kompetitif.

"Artinya bisa lihat negara tetangga singapura hanya 4 sampai 5 persen. Malaysia 5 sampai 6 persen. Tidak harus lebih murah, tetapi kompetitif. Kalau tidak, akan pilih pinjam dari luar," terang Saleh.

Hal lain yang harus diperbaiki guna mendukung pengembangan industri menurut Saleh adalah ketersediaan energi. Menurut dia, energi harus tersedia dengan harga yang kompetitif.

Selain itu, infrastruktur, baik infrastruktur pelabuhan laut, udara, hingga infrastruktur energi pun harus tersedia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com