“Kawasan industri semakin banyak masuk di Jateng. Kami akan sesuaikan itu, misalnya lapangan penumpukan, gudang dan SDM. Kami proteksikan SDM bisa berbahasa Inggris dan Mandarin,” ujar General Manager TPKS Semarang, Erry Akbar di Semarang, Selasa (17/11/2015).
Menurut dia, kesiapan SDM dengan berbahasa asing perlu diprioritaskan. Pasalnya, sejauh ini telah ada empat kapal asal China yang langsung bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
“Impor sudah China langung. Kapal dari China masuk, kita harus punya SDM bisa bahasa mandarin. Kita bersaing bukan hanya ASEAN, tapi global,” ungkapnya.
Selain hal tersebut, TPKS juga menargetkan volume bongkar muat kontainer hingga satu juta twentyfoot equivalent units (TEUs). Rencana peningkatan itu lantaran pertumbuhan ekonomi di Jateng terus bergeliat.
“Kami juga sudah mengurangi pertemuan tatap muka, jadi good governance. Rata-rata tumbuh 15 persen. Makanya, dari target 620.000 TEUs, akan ditingkatkan hingga 700.000 TEUs,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut mendukung pengembangan pelabuhan. Ia tak bisa campur tangan banyak terkait pengembangan ini, namun bisa mendorong instansi yang mempunyai uang untuk ikut membantu pelabuhan.
Namun, sebelum itu, dia minta agar akses menuju pelabuhan tidak saja melalui darat, melainkan jalur kereta api. Jalur rel KA yang tergenang untuk tingkatkan lebih dari satu meter.
“Saya lebih ingin menjadi tukang ikat. Menjadi jembatan. Master plane sudah ada, kita sudah bicara Pelindo. Tugas saja itu, karena tidak semua jadi kewenangan provinsi,” timpalnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.