Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Pemilihan Ketum Kadin Berjalan Demokratis

Kompas.com - 23/11/2015, 23:38 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak peserta Munas VII Kadin untuk memilih ketua umum Kadin periode 2015-2020 yang merupakan calon terbaik dan dilakukan secara baik dan demokratis. Pemerintah akan mendukung siapapun yang terpilih.

“Mari kita melakukan pemilihan secara baik, demokratis dan profesional. Kita harapkan Munas ini akan menghasilkan pimpinan yang terbaik. Kita harapkan para peserta menjalankan kewajibannya sesuai hak dan kewajibannya,” tutur Wapres saat membuka Munas VII Kadin, di Bandung, Senin (23/11/2015).

Wapres menambahkan Kadin bukan organisasi politik sehingga ketua umumnya jangan dipilih dengan kekuasaan, karena Kadin merupakan organisasi yang pimpinannya mengutamakan kerja sama demi meningkatkan kemajuan ekonomi nasional.

Sejak sepekan terakhir, berbagai isu telah berkembang terkait bursa pencalonan ketua umum Kadin Indonesia kali ini. Diantaranya, salah satu calon ketua umum Kadin Indonesia merupakan titipan istana. Calon tersebut disebut-sebut mendapat restu dari istana untuk menduduki ketua umum untuk lima tahun ke depan.

Wapres menambahkan pemerintah mendukung semua calon ketua umum. Sebab Kadin akan menjadi mitra dengan pemerintah dalam menggerakkan ekonomi nasional.

Kedua calon yang akan bertarung memperebutkan posisi ketua umum harus memiliki program ekonomi ke depan yang akan memiliki banyak tantangan. Pemerintah mendukung ketua yang terpilih nantinya,” kata Wapres.

Wakil Ketua Dewan Penasihat Kadin, Sandiaga S Uno mengatakan pemerintah akan sangat netral dalam melihat kepemimpinan Kadin ke depan.

“Saya yakin Munas ini akan melahirkan kepemimpinan yang baru, yang dapat membawaKadin menjadi mitra sejajar dengan pemerintah.”

Sandiaga juga menambahkan bahwa ketua umum Kadin harusnya adalah orang yang telah memiliki jejak rekam dan program konkrit untuk memajukan pengusaha daerah untuk mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.

Kadin ke depan harus mampu membuka peluang bagi pengusaha-pengusaha nasional untuk lebih maju sehingga dapat mendorong pergerakkan perekonomian Indonesia.

Sementara Ketua Kadin periode 2010-2015, Suryo Bambang Sulisto menegaskan kedua calon merupakan putra terbaik Kadin. Mereka sudah bersedia untuk berjuang dan berkorban dalammendorong perkembangan ekonomi nasional ke depan. Kadin Indonesia tidak boleh untuk memperjuangkan kepentingan pribadi dan golongan.

“Jadi ketua umum Kadin tidak perlu diperoleh dengan segala cara, tapi bisa diterima oleh berbagai kalangan. Tetapi harus menjadi kendaraan untuk mengembangkan ekonomi rakyat. Saya kira tidak yakin ya ada titipan. Pengalaman di Kadin, yang menentukan disini kan pengusaha, konstituen kita para pengusaha Indonesia,” katanya dalam kesempatan yang sama.

Pemilihan Ketua Umum Kadin pada Munas VII itu akan diikuti oleh dua calon yakni Rosan P. Roeslani yang kini menjabat Wakil Ketua Umum Bidang Perbankan dan Finansial serta Rachmat Gobel, mantan Menteri Perdagangan selama 10 bulan di awal era Jokowi.

Kedua calon akan ditentukan oleh 134 pemegang hak suara yang terdiri dari perwakilan dari 34 DPD Kadin provinsi se-Indonesia dengan masing-masing tiga suara serta 30 asosiasi anggota Kadin.

Panitia menerapkan aturan kewajiban kepada para calon ketua umum dan semua peserta untuk menandatangani pakta integritas menggunakan hak suara dengan jujur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com