Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Seret, Garap Pasar Lokal Kenapa Tidak?

Kompas.com - 24/11/2015, 07:27 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


KOMPAS.com
 – Ekonomi Indonesia melambat di tengah ketidakpastian perekonomian global. Pada 2015, pertumbuhan ekonomi diperkirakan tak jauh dari kisaran 5 persen. Ketika pasar tujuan ekspor sedang tak bergairah seperti sekarang, pasar dalam negeri bisa menjadi peluang yang tak bisa disepelekan.

“Jangan pernah lupa domestic demand. Kita harus seimbangkan ekspor dan (perdagangan) dalam negeri,” kata Komisaris PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Raden Pardede dalam wawancara pada medio Oktober 2015. Dia mengingatkan, konsumsi dalam negeri masih menjadi penyumbang 60 persen pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia.

Karena itu, Raden berpendapat permintaan dalam negeri tetap harus terjaga dan terpenuhi dengan baik, sekalipun kondisi ekonomi sedang lesu. “Kata kuncinya kembali ke logisticsupply chain harus efisien. Biaya logistik, biaya transaksi, biaya infrastruktur, biaya pengurusan administrasi,” ujar dia.

“Konsumsi akan terus hidup. Kalaupun turun, (sebagai) necessity goodsbasic need, tetap akan ada,” tegas Raden. Ekonomi Indonesia, menurut dia masih bisa bertahan di tengah ketidakpastian global sekarang, antara lain justru karena konsumsi menjadi andalan PDB. “Ini yang membedakan kita dengan China,” ujar dia.

Sebagai pembanding, PDB China ditopang 48 persen investasi dan hanya 35 persen konsumsi. Saat investasi terpuruk—ditandai dengan rontoknya bursa saham beberapa waktu lalu—ekonomi negara Tirai Bambu itu pun guncang. Adapun Indonesia, investasi punya porsi 30-an persen PDB, sehingga sekalipun sekarang bursa terseret dinamika global tetapi perekonomian nasional tak terlalu terimbas olehnya. 

Bicara pasar domestik, di antara tantangan yang harus dihadapi adalah biaya tinggi. Konektivitas yang belum utuh tersambung di seluruh Indonesia menjadi tantangan. Dalam bisnis, persoalan tersebut bisa menjadi tantangan bila tak ada alternatif solusi. Urusan pembayaran transaksi, misalnya, bisa menjadi persoalan bila bicara soal infrastruktur fisik maupun sistem keuangan.

Karena itu, berbisnis di pasar domestik pun butuh kepastian mitra kerja dengan reputasi terpercaya, tak terkecuali perbankan. Keberadaan kantor cabang yang tersebar merata, jadi salah satu contoh tolok ukur untuk memastikan transaksi lintas-wilayah lewat mekanisme perbankan berjalan lancar.

BCA, misalnya, punya fasilitas Trade BCA, layanan dengan beragam produk transaksi perdagangan di dalam maupun luar negeri. Untuk pasar domestik, fasilitas tersebut didukung keberadaan 1.160 kantor cabang dan 16.783 jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) serta fasilitas e-channel seperti mobile banking dan internet banking.

Untuk informasi lebih lanjut, klik di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com