Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Energi Terbarukan Harusnya Bisa Murah

Kompas.com - 30/11/2015, 11:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga produk energi terbarukan kini dianggap lebih mahal ketimbang harga energi fosil.

Namun demikian, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati beranggapan sebetulnya harga energi terbarukan di Indonesia bisa murah.

"Apakah betul energi terbarukan itu mahal? Kalau untuk Indonesia saya kira tidak. Sekarang kita sudah punya sumber energi terbarukan yang relatif siap dan tidak sulit," kata Enny di Jakarta, Minggu (29/11/2015).

Enny memberi contoh pemanfaatan biodiesel berbahan dasar kelapa sawit. Menurut Enny, sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, Indononesia seharusnya seharusnya bisa memanfaatkannya secara optimal dan masif.

"Misalnya biodiesel, kita ini negara penghasil kelapa sawit nomor 1 dunia. Bisa pakai biodioesel dari produk yang tidak terpakai, misalnya cangkang kelapa sawit," terang Enny.

Lebih lanjut, Enny beranggapan bahwa kapasitas terpasang energi terbarukan yang saat ini baru 20 persen bisa ditingkatkan menjadi jauh lebih besar. Sehingga, pemanfaatan energi terbarukan dapat lebih meluas dengan harga yang relatif murah. Hal ini dapat terwujud hanya bila pemerintah konsisten dengan kebijakannya.

"Selama ini tidak konsisten. Pemerintah bisa kasih insentif untuk investor yang mau masuk ke biodiesel. Insentif terhadap investor ini harus konsisten dilakukan pemerintah untuk mendorong agar jangka panjang kita sudah siap mempunyai energi terbarukan, jangka menengah bagaimana menggantikan dominasi minyak," ujar Enny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com