Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Peluang IPO Freeport di Bursa Efek Indonesia

Kompas.com - 03/12/2015, 14:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Di saat dugaan praktik percaloan saham PT Freeport Indonesia memanas, agenda divestasi 10,64 persen saham Freeport jadi terkatung-katung.

Raksasa tambang Amerika Serikat itu berkilah masih menunggu kejelasan aturan divestasi maupun kelanjutan kontrak penambangannya di tanah Papua.

Salah satu opsi divestasi Freeport yang digadang-gadang adalah melalui mekanisme penjualan saham perdana ke publik alias initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Inikah yang misi kunjungan sejumlah direksi BEI ke tambang emas Freeport di Papua?

Direktur Utama BEI Tito Sulistio menepis bahwa kunjungannya itu bertujuan merayu Freeport supaya masuk ke BEI.

Tito menyatakan, direksi BEI hanya sekadar melihat pertambangan emas tembaga Freeport dari dekat.

Juru bicara Freeport Indonesia Riza Pratama juga bilang, pertemuan dengan BEI tidak secara spesifik membahas keinginan Freeport untuk menawarkan divestasi melalui IPO.

"Kami hanya mengundang untuk melihat operasi kami, tidak spesifik membahas IPO," kata dia, kepada Kontan, Rabu (2/12/2015). Toh, Riza menyatakan, divestasi dengan skema IPO akan lebih transparan dan akuntabel.

Sebelumnya, BEI sempat menyatakan kesanggupan membuat aturan mengenai porsi penyerapan saham perusahaan tambang asing.

Aturan itu akan memberi keberpihakan pada investor lokal menyerap saham IPO Freeport supaya jatah saham divestasi tak diborong asing.

Sebagai catatan, mengacu aturan BEI, bagi perusahaan yang baru IPO, jumlah saham yang harus dilepas ke publik adalah mengacu besaran ekuitas. Calon emiten dengan ekuitas di atas Rp 2 triliun bisa menjual saham minimal 10 persen.

Nah, per Juni 2014, nilai aset Freeport Indonesia sekitar 7,97 miliar dollar AS. Bila perhitungannya melalui nilai aset Freeport, porsi 10,64 persen saham itu sekitar 840,56 juta dollar AS atau Rp 11,6 triliun.

Jika berdasarkan nilai investasi Freeport selama di Indonesia, nilai divestasinya bisa mencapai 1 miliar dollar AS hingga 2 miliar dollar AS atau Rp 13,8 triliun sampai Rp 27,6 triliun (kurs Rp 13.800 per dollar AS).

Alhasil, IPO Freeport berpeluang memecahkan rekor IPO terbesar sepanjang sejarah BEI. Saat ini, rekor nilai IPO terbesar dipegang PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang mencapai Rp 12,2 triliun. Saat itu, saham ADRO kelebihan permintaan lima kali.

Rebalancing portofolio

Memang, menghitung harga saham perdana dan nilai emisi  IPO yang dilepas ke publik tak semata-mata berdasarkan nilai aset.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com