Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kecelakaan AirAsia, Kemenhub Periksa Seluruh Pesawat Airbus A320

Kompas.com - 04/12/2015, 07:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Buntut kecelakaan pesawat Indonesia Air Asia QZ 8501 sepertinya turut dirasakan oleh sejumlah maskapai di tanah air.

Pasca pengumuman investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), kini pemerintah justru mengambil langkah untuk melakukan pemeriksaan ulang terhadap pesawat jenis Airbus A320 yang dimiliki seluruh maskapai di tanah air.

“Kira-kira ada 75 pesawat yang akan menjalani inspeksi,” Suprasetyo, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Kamis (3/12/2015).

Langkah ini dilakukan untuk melihat bagaimana perbaikan terhadap masalah teknis pada terjadi pada komponen atau sistem Rudder Travel Limiter Unit (RTLU) yang dimiliki oleh masing-masing pesawat A320 dan evaluasi terhadap prosedur manual terkait penanganan repetitive trouble dan penyelesaian.

Pada kecelakaan yang terjadi pada pesawat Indonesia Air Asia tujuan Surabaya-Singapura tahun lalu KNTK menyimpulkan salah satu penyebab kecelakaan adalah kerusakan yang dialami komponen RTLU. Berdasarkan catatan perawatan pesawat sejak 12 bulan terakhir, ditemukan adanya gangguan pada komponen tersebut sebanyak 23 kali.

“Sebenarnya ini sangat jarang terjadi, tetapi dengan adanya ini kami melakukan inspeksi yang dimulai hari ini,” katanya.

Sedikitnya tercatat ada 4 maskapai domestik yang menggunakan pesawat jenis Airbus A320. Mereka adalah Indonesia Air Asia, Indonesia Air Asia X, Citilink Indonesia, dan Batik Air. Di antara keempat maskapai tersebut hanya Indonesia Air Asia saja yang menggunakan pesawat jenis tersebut sebagai jenis tunggal dalam operasinya selama ini.  (RR Putri Werdiningsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com