Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP2TKI Bangun Jejaring Pasar Kerja dan Peluang Kerja Sektor Fomal

Kompas.com - 07/12/2015, 23:59 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) berkoordinasi dengan bergai instansi dan pemangku kebijakan untuk penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di Luar Negeri (P2TKLN). Koordinasi itu melibatkan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian PPA, Kemenko Perekonomian, dan IOM.

Pada rapat koordinasi yang dilaksanakan di Hotel Bidakara, Senin (7/12/2015), Direktur Promosi Deputi Bidang KLNP BNP2TKI Anjar Prihantoro, selaku moderator, mengatakan bahwa pertemuan tersebut diharapkan menghasilkan peluang kerja sekaligus memperluas kesempatan kerja di luar negeri bagi pencari kerja dari Indonesia, terutama untuk sektor formal.

"Karena itu para narasumber yang dihadirkan adalah mereka yang memahami situasi di luar negeri, salah satunya adalah mantan Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Swiss dan sekarang menjabat Direktur Asia Timur dan Pasifik Edy Yusup," kata Anjar.

Pada kesempatan itu Edy Yusup mengatakan, di Malaysia misalnya, kebanyakan WNI ekspatriat bekerja di berbagai bidang, antara lain dosen, pilot, atau. Selain itu, ada juga yang bekerja sebagai tenaga kesehatan dan perhotelan.

"Adapun di Brunei Darusalam sebagian TKI kita yang bekerja di sektor formal mencapai 29.843 orang, sebagai profesional 1.087 orang, dan TKI di sektor infomal sekitar 34.809 orang. Total WNI yang bekerja di Brunai Daruslam sekitar 76.574 orang," katanya.

Edy dalam paparannya juga menyampaikan bahwa kawasan Asia Tenggara merupakan pasar potensial bagi TKI. Karena itu, lanjut dia, angkatan kerja asal Indonesia harus dibekali dengan pendidikan, keterampilan dan pengetahuan berkualitas agar dapat bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain.

Hal menarik, lanjut Edy, adalah keberadaan WNI di Laos. Saat ini WNI yang bekerja di negara itu tercatat sebagai profesional sebanyak ada 38 orang, dan sebagai TKI formal sebanyak 38 orang.

"WNI di Laos itu sebagian besar bekerja di bidang pertambangan, konstruksi dan jasa seperti restoran dan hotel," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com