Anggaran tersebut akan dipergunakan untuk membiayai sejumlah program seperti bantuan permesinan, sampai registrasi gratis pakan ikan.
“Anggaran kita untuk peningkatan pakan ternak mandiri ini mencapai Rp 120 miliar, ini mulai dari pemberian bantuan mesin pengolahannya, alat angkutnya, termasuk penggratisan registrasi itu, tapi ini bukan subsidi, tapi stimulan,” ucap Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, KKP, Slamet Soebjakto, Jakarta, Selasa (8/12/2015).
Slamet menekankan pentingnya kemandirian pakan ikan. Sebab, biaya pakan ikan memakan 70-80 persen cost perikanan budidaya.
KKP menargetkan biaya pakan turun menjadi 60 persen pada 2019. Slamet menuturkan, apabila biaya pakan ini turun, diharapkan margin para pembudidaya meningkat menjadi minimal 40 persen.
Hal ini sesuai dengan keinginan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. “Ini diharapkan bisa menggantikan impor tepung ikan 10 persen,” lanjut Slamet.
Sepanjang 2015 ini, impor tepung ikan mencapai 139.459 ton, atau sekitar 66 persen dari kebutuhan sebanyak 211.000 ton.
Jika program pakan ikan mandiri berhasil diharapkan produksi tepung ikan domestik meningkat menjadi 166.241 ton.
Direktur Pakan, DJPB, KKP, Coco Kokarkin Soetrisno menambahkan, anggaran tersebut menyasar 300 kelompok pembuat pakan pada tahun 2016. Sementara pada tahun ini pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 58 miliar untuk pakan mandiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.