Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerapan Anggaran Kemenhub di Bawah 80 Persen, Ini Alasan Jonan

Kompas.com - 16/12/2015, 12:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyampaikan serapan anggaran di Kementerian Perhubungan tahun 2015 ini kemungkinan kurang dari 80 persen dari total pagu anggaran yang ditentukan dalam APBN Perubahan 2015 sebesar Rp 65 triliun, atau kurang dari Rp 52 triliun.

“Daya serap berapa, saya enggak tahu. Tapi mungkin kurang dari 80 persen,” kata Jonan, di Jakarta, Rabu (16/12/2015).

Tadinya anggaran untuk Kementerian Perhubungan dalam APBN 2015 ditetapkan sebesar Rp 40 triliun. Dalam APBN Perubahan 2015 disepakati ada tambahan anggaran sebesar Rp 25 triliun. Sehingga, total anggaran Kementerian Perhubungan tahun 2015 menjadi Rp 65 triliun.

Jonan menyampaikan, ada sejumlah alasan mengapa serapan anggaran tidak lebih dari 80 persen. Pertama, ada penghematan dari harga satuan yang lebih wajar, kurang lebih lima persen dari belanja modal sebesar Rp 40 triliun, atau penghematan sebesar Rp 2 triliun.

“Kedua, ada sekitar Rp 10 triliun tidak kita kerjakan. Ini dikarenakan waktu enggak ngejar, atau ada proyek yang enggak perlu saat ini. Tahun berikutnya mungkin (dikerjakan),” sambung Jonan.

Mantan Dirut PT KAI (Persero) itu juga menjelaskan, serapan anggaran tahun ini kurang dari 80 persen karena adanya proses administrasi yang tidak jelas. “Karena proses administasi ragu-ragu,” kata Jonan.

Misalnya, pengadaan barang dan jasa dengan nilai di atas Rp 100 miliar semestinya ada proses pra-kualifikasi.

“Tetapi ada yang bilang, waktunya tidak ngejar. Ya sudah. Tinggal saja. Diulangi aja tahun depan, kalau ada alokasinya,” ucap Jonan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com