Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perbandingan antara BUMN RI dengan Malaysia dan Singapura

Kompas.com - 17/12/2015, 12:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Management Universitas Indonesia (LM UI) memaparkan produktivitas aset dan penciptaan laba yang dilakukan BUMN Indonesia masih relatif rendah.

Setidaknya hal itu jika dibandingkan dengan BUMN milik Malaysia Khazanah Nasional dan BUMN Singapura, Temasek.

Managing Director LM UI Toto Pranoto menyampaikan, pihaknya melakukan perbandingan antara 20 BUMN RI yang melantai di Bursa Efek Indonesia dengan Temasek yang membawahi 15 perusahaan investasi utama (tidak termasuk UOB Group, OCBC, Changi Airport Group), serta Khazanah yang membawahi 24 perusahaan (tidak termasuk Petronas, Maybank, Berhad Group, Tenaga Nasional).

Hasilnya, pada tahun 2014 secara absolut, total pendapatan Temasek mencapai 61 miliar dollar AS, dan Khazanah mencapai 2,26 miliar dollar AS. Sementara itu, 20 BUMN RI membukukan pendapatan sebesar 39 miliar dollar AS.

"Dilihat dari indikator profit margin, Khazanah berada di urutan pertama sebesar 40,4 persen dari total pendapatan, Temasek sebesar 19,48 persen, sedangkan 20 BUMN Tbk hanya 15,57 persen," kata dia di Jakarta, Kamis (17/12/2015).

Meski begitu, menurut Toto, kemampuan 20 BUMN Tbk dalam menghasilkan return dapat dikatakan relatif baik jika dilihat dari indikator return on assets (ROA).

Pada 2014, ROA BUMN RI mencapai 4,44 persen lebih tinggi dari ROA Khazanah yang mencapai 2,12 persen. Namun, ROA BUMN Indonesia lebih rendah dari ROA Temasek yang di level 4,95 persen.

Toto menuturkan, produktivitas aset BUMN relatif lebih baik dibandingkan dengan Khazanah, meskipun masih di bawah Temasek.

"Namun demikian, terdapat tantangan untuk BUMN RI dari segi kemampuan menciptakan laba yang tertinggal dari Temasek dan Khazanah," imbuh Toto.

Dia menyampaikan, benchmark yang dilakukan LM FEUI di Khazanah dan Temasek menunjukkan bahwa kemandirian pengelolaan super holding company (SHC) cukup menentukan dalam keberhasilan perusahaan.

Pada Khazanah, prinsip GCG ditetapkan optimal. "Chairman Khazanah bertanggung jawab langsung pada Perdana Menteri sehingga intervensi pihak lain dari kalangan politik dapat diminimalisasi," ujar Toto.

Sementara itu, pada Temasek pemerintah berperan sebagai regulator dan melepaskan sepenuhnya pengelolaan bisnis kepada Grup Temasek.

"Bahkan di internal Temasek Holding pun pendelegasian wewenang kepada anak perusahaan sangat jelas," ujar Toto.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aloysius K. Ro menambahkan, saat ini ada 119 perusahaan BUMN yang bergerak di 24 sektor.

"Dengan total aset Rp 4.579 triliun, dan sektor sangat diversifikasi, ini sangat memungkinkan terjadinya sinergi," ucap Aloysius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com