Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: BI Rate Harusnya Bisa Turun ke 6 Persen

Kompas.com - 17/12/2015, 13:58 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bahwa Bank Indonesia (BI) harus berani menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate.

Tujuannya adalah agar perekonomian nasional dapat bergerak dan tumbuh lebih cepat dibandingkan tahun 2015.

Purbaya menjelaskan, ketika kinerja inflasi telah menunjukkan perbaikan seperti saat ini, maka seharusnya suku bunga acuan diturunkan.

Saat ini, bank sentral memiliki ruang yang amat lebar untuk menurunkan BI rate.

"Kalau bunga turun, kebijakan moneter mulai longgar, ada dorongan tambahan dari moneter ke ekonomi kita dan ekonomi kita bisa tumbuh lebih cepat dari tahun ini," kata Purbaya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (16/12/2015).

Purbaya memandang penurunan suku bunga akan memberikan pandangan akan prospek pertumbuhan ekonomi RI kepada investor.

Pasalnya, investor asing akan cenderung menanamkan modalnya di negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi lebih cepat.

"Kalau kita turunkan suku bunga dari 7,5 persen ke 6,5 atau 6 persen, tidak serta-merta membuat orang lari ke luar, malah membuat orang masuk ke sini karena mereka pikir ekonomi kita akan tumbuh lebih cepat," terang Purbaya.

Kalau bank sentral berani, imbuh Purbaya, maka BI rate dapat diturunkan ke 6 persen. Namun, alternatif lain adalah menyesuaikan suku bunga acuan ke 6,5 persen.

Langkah tersebut diyakininya sudah cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih cepat dari sekarang.

"Saya pikir mereka akan melihat dulu bagaimana reaksi pasar terhadap kenaikan bunga di AS. Kalau (pasar) tenang, mereka di Januari bisa lebih agresif menurunkan bunga. Tetapi, kalau (pasar) fluktuatif, mereka akan tunggu lagi sebentar. 2016 kemungkinan akan diturunkan," jelas Purbaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com