Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keputusan The Fed Dorong IHSG Ditutup Menguat 1,6 Persen

Kompas.com - 17/12/2015, 16:26 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak konsisten di zona hijau sepanjang perdagangan Kamis (17/12/2015) ini.

Sentimen dari eksternal berupa naiknya suku bunga acuan The Fed menjadi tenaga bagi indeks untuk terus melaju. Aksi beli oleh pihak asing juga turut memacu IHSG bergerak menguat pada hari ini.

Pukul 16.00, IHSG ditutup naik sebesar 72,51 poin atau 1,6 persen di posisi 4.555,96. Sebanyak 188 saham diperdagangkan menguat, 89 saham melemah, dan 84 saham bergerak stagnan.

Volume perdagangan mencapai 5,73 miliar saham dengan nilai Rp 5,9 triliun. Nett buy oleh pihak asing di seluruh pasar mencapai Rp 1,1 triliun, sedangkan di pasar reguler mencapai Rp 590 miliar.

Saham-saham yang menopang penguatan IHSG adalah ASII (Rp 6.400), BBRI (Rp 11.550), BBCA (Rp 13.600), TLKM (Rp 3.125), BMRI (Rp 9.100), BBNI (Rp 5.050), dan LPKR (Rp 1.155).

Semua indeks sektoral saham ditutup menguat, yaitu sektor agrobisnis (1,45 persen), pertambangan (0,73 persen), industri dasar (2,19 persen), aneka industri (1,69 persen), dan konsumer (1,86 persen).

Penguatan juga terjadi di sektor properti (1,78 persen), infrastruktur (2,7 persen), keuangan (1,13 persen), perdagangan (0,86 persen), dan manufaktur (1,88 persen).

Dari lingkup regional, bursa di kawasan Asia Pasifik ditutup menguat. Indeks Nikkei 225 Tokyo Jepang ditutup menguat 1,59 persen di posisi 19.353,56. Indeks Hang Seng Hongkong juga berakhir menguat 0,79 persen menjadi 21.872,06.

Adapun bursa Shanghai ditutup naik 1,81 persen di level 3.580, dan bursa Seoul menguat 0,43 persen di level 1.977,96.

Nilai tukar rupiah pada sore hari ini menguat terhadap dollar AS, yakni sebesar 0,44 persen dan ditransaksikan di level 14.008 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com