Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Buka Kemungkinan Pangkas Harga Tiket

Kompas.com - 18/12/2015, 14:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (persero) Tbk membuka kemungkinan untuk menurunkan harga tiket.

Hal ini mempertimbangkan biaya bahan bakar atau avtur yang semakin murah. Garuda akan mengikuti mekanisme pasar yang berlaku di industri penerbangan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo, mengatakan Garuda akan mempertimbangkan untuk penurunan harga, tetapi masih ada hal yang juga diperhatikan.

Pasalnya dengan penurunan avtur juga diikuti dengan gejolak mata uang yang akan fluktuatif.

"Nah, kalau harga, Garuda ikut mekanisme pasar saja karena avtur kita turun," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/12/2015).

Keuntungan dari selisih avtur tersebut juga akan digunakan Garuda untuk melakukan ekspansi.

Seperti diketahui, Garuda pada tahun depan menyiapkan capex sebesar 160 juta dollar AS naik 23 persen dibandingkan capex tahun lalu.

Dana capex itu akan digunakan untuk mendatangkan 23 pesawat baru, yang terdiri dari lima unit Airbus A330, delapan unit Airbus A320, satu unit Boeing 777, dan sembilan unit ATR 72-600 yang akan datang setiap bulan. Sehingga, dalam setahun ada 23 pesawat.

Garuda juga akan mempercantik desain website untuk memperkuatkan e-commerce.

Nantinya, website Garuda tidak hanya melayani pembelian tiket saja tetapi juga hotel dan lainnya. Yang jelas, keuntungan dari murahnya bahan bakar akan dipergunakan untuk melakukan pengembangan bisnis.

"Dengan penurunan avtur ini, untungnya dipakai untuk ekspansi. Tapi avtur turun kan biasanya diikuti PE yang enggak bagus atau mata uang yang agak terganggu," lanjutnya. (Andy Dwijayanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com