Pelemahan dollar AS terjadi lantaran sejumlah analis memprediksi The Fed akan menahan kenaikan suku bunga acuannya di level saat ini.
Sebagai kelanjutan atas menguatnya dollar AS yang terjadi pada pekan lalu, tekanan terhadap dollar AS terjadi karena para diler memilih untuk memegang uang tunai pada akhir tahun.
Hal lain yang turut menyumbang pelemahan dollar AS adalah data pertumbuhan dan belanja konsumen di AS yang akan menjadi pertimbangan bagi The Fed dalam menaikkan suku bunga acuan.
"Para investor enggan memegang dollar AS selama libur akhir tahun," ujar Ray Attrill, analis pada National Australia Bank, Rabu (23/12/2015).
Pada perdagangan pagi ini di kawasan Asia, dollar AS dibeli 121,03 yen, atau melemah dari hari sebelumnya 121,10 yen di New York jika dibandingkan dengan hari sebelumnya 123 yen.
Adapun nilai tukar dollar Australia juga menguat 0,04 persen terhadap dollar AS, sedangkan dollar Taiwan menguat 0,1 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.