Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Kok Semua Program EBT Harus Didanai Masyarakat?

Kompas.com - 27/12/2015, 16:19 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana pemerintah untuk memungut Dana Ketahanan Energi per 5 Januari 2016 seiring dengan pemberlakuan harga baru bahan bakar minyak (BBM) menuai polemik.

Direktur Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati menuturkan, boleh-boleh saja pemerintah meminta "sumbangan" dari masyarakat untuk pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Asal, "sumbangan" dari masyarakat itu bukan menjadi sumber pendanaan yang utama.

“Kalau pengembangan EBT tidak dianggarkan di APBN berarti pemerintah curang. Artinya, pemerintah sendiri tidak mau mengalokasikan. Kok semua program EBT itu harus didanai masyarakat?” kata Enny kepada Kompas.com, Jakarta, Minggu (27/12/2015).

Dia mengatakan, memang pengembangan EBT merupakan suatu keharusan. Maka dari itu, diharapkan pemerintah memberikan porsi yang prioritas dalam kebijakan anggaran yang disusun dalam APBN.

Sebab, kata Enny, jika tidak ada alokasi khusus untuk pengembangan EBT di APBN, maka pencapaian target pembangunan EBT akan berjalan lamban.

“Kalau hanya dari Dana Ketahanan Energi, berarti pemerintah hanya mengandalkan sumbangan dari masyarakat. Mestinya dana masyarakat itu enggak apa-apa buat tambahan. Tapi, jangan yang utama. Kalau (dana masyarakat) jadi yang utama, kapan nyampainya (target EBT)?” sambung Enny.

Enny berharap, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bisa menyusun program-program pengembangan EBT yang jelas, dan mengusulkan anggarannya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN P) 2016.

“Ya tetap harus diusulkan, ini (Dana Ketahanan Energi) namanya cuma tambahan. Sumbangan itu sifatnya tambahan. Kan curang kalau masyarakat suruh nyumbang sementara pemerintahnya sendiri tidak mengalokasikan,” kata Enny.

Usulan anggaran sebesar Rp 10 triliun untuk pengembangan EBT dalam APBN 2016 tidak direstui seluruhnya lewat pos Kementerian ESDM. Meski begitu, Menteri ESDM Sudirman Said berjanji akan mengakomodasi kebutuhan pengembangan EBT dengan cara berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com