Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Harga Beras Masih Wajar, Kemendag Tahan Operasi Pasar

Kompas.com - 06/01/2016, 16:54 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) masih melihat-lihat perkembangan harga beras sebelum memberikan instruksi kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan operasi pasar beras.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Srie Agustina menanggapi rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (4/1/2016).

Sebelumnya dalam paparan BPS disebutkan, sudah terjadi kenaikan harga beras kualitas medium sejak Desember 2015, sebesar 1,93 persen di tingkat penggilingan.

(baca: Waspada, Harga Gabah Sejak Bulan Desember Merangkak Naik)

"Sekarang rata-rata (kenaikannya) satu koma, belum dua persen. Jadi, kalau di bawah dua persen kita anggap masih stabil," kata Srie ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/1/2016).

Menurut Srie, indikator untuk memutuskan dilakukannya operasi pasar adalah jika terjadi kenaikan rata-rata harga beras kualitas medium sampai dengan 10 persen.

"Tapi kita sudah melihat kalau di beberapa daerah harga-harga sudah mulai naik dan kita lihat suplai ke pasar, tentu respon kita segera menugaskan Bulog untuk bisa melepas operasi pasar," lanjut Srie.

Pada bulan Desember 2015 silam, Bulog juga telah menggelar operasi pasar beras sebanyak 100.000 ton.

"Kalau tahun ini kita belum menugaskan lagi. Kita lihat nanti (digelar bulan Januari atau tidak)," lanjut Srie.

Di luar komoditas beras, Srie menuturkan kenaikan harga signifikan malah ditunjukkan oleh komoditas cabai dan bawang, beberapa waktu lalu. Akan tetapi, kenaikan harga kedua komoditas diyakini mereda lantaran stok awal Februari 2016 diprediksi sudah aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com