Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Pangkas Yuan, Pasar Finansial Terguncang

Kompas.com - 07/01/2016, 13:07 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Kamis (7/1/2016), bank sentral China kembali memangkas nilai tukar yuan. Tidak tanggung-tanggung, pelemahan yuan hari ini merupakan pelemahan terbesar sejak kebijakan devaluasi mengejutkan pada Agustus lalu.

Dampak dari kebijakan ini, pasar saham China ditutup selang 30 menit setelah pasar dibuka. Sementara, pasar saham di Asia berguguran satu per satu.

Asal tahu saja, People's Bank of China (PBOC) menetapkan nilai tukar yuan pada hari ini di level 6,5646 per dollar AS. Level tersebut lebih lemah 0,51 persen jika dibandingkan dengan penetapan nilai tukar Rabu (6/1/2016).

Berdasarkan data Reuters, nilai pelemahan yuan tersebut merupakan perubahan terbesar sejak 13 Agustus lalu. Sekadar informasi, yuan ditutup pada level 6,555 per dollar AS pada Rabu.

Saat ini, PBOC hanya menolerir nilai tukar yuan di pasar spot naik atau turun maksimum sebesar 2 persen terhadap dollar AS.

Devaluasi yuan yang dilakukan hari ini mengguncang market. Di pasar offshore, misalnya, yuan turun ke rekor terendah di level 6,7511 per dollar AS sebelum akhirnya pulih ke level 6,6910 yang diduga akibat intervensi bank sentral.

Sedangkan nilai tukar yuan di pasar onshore melemah ke posisi 6,5932.

Pelaku pasar melihat, langkah China mendevaluasi mata uangnya bukanlah upaya mereka untuk mendongkrak ekspor. Langkah ini juga merefleksikan derasnya arus dana yang hengkang dari Negeri Panda.  

"PBOC sepertinya tidak mungkin membiarkan pelemahan yuan secara tidak terkontrol. Mereka memiliki kekuatan untuk mengatur percepatan dan pelemahan yuan.  Namun jelas terlihat pasar mata uang China lebih fleksibel dan pasar ingin agar terjadi perubahan pada pasar mata uang," jelas Jason Daw, head of Asian foreign exchange strategy Societe Generale.

Daw meramal, nilai tukar yuan di pasar onshore akan mencapai 6,80 per dollar AS pada akhir kuartal empat 2016. (Barratut Taqiyyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com