Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukalapak.com Targetkan 2 juta Pelapak

Kompas.com - 12/01/2016, 15:08 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Bukalapak.com Achmad Zaky menargetkan jumlah pelapak bertambah hingga 2 juta. Jumlah ini, berarti 4 kali lipat dari jumlah telapak yang sudah ada hingga saat ini.

"Tahun depan kita target pelapak tumbuh hingga 2 juta," ujar Zaky dalam acara peresmian kantor baru Buka lapak.com, Jakarta Selasa (12/1/2016).

Target itu, kata dia disandarkan pada jumlah pertimbangan pencapaian di tahun 2015 kemarin yang cukup baik.

Zaky mengatakan, meskipun tahun lalu kondisi perekonomian sedang lesu, pencapaian situs jual beli online ini cenderung bertambah.

Salah satunya, sebut dia,  dilihat dari jumlah pelapak di bukalapak.com yang tumbuh menjadi 510.000. Jumlah ini tumbuh 3,5 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2014 yang berjumlah 145.000.

"Kenaikan itu juga dibarengi oleh total transaksi yang meningkat 7 kali lipat. Ini jauh lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya 2013-2015 yang kenaikannya hanya 5 kali lipat," ujar Zaky.

Selain itu, kenaikan jumlah barang yang diperdagangkan juga turut meningkat hingga 5-6 kali lipat. Dari 1,4 juta unit pada tahun 2014 lalu, menjadi 7,5 juta di akhir 2015.

"Imbasnya, pendapatan rata-rata UKM di bukalapak  juga meningkat dua kali lipat dari 2014-2015 per tahun. Sebulan, per lapak pendapatannya bisa sampai 5 juta," papar dia.

Salah di satu strategi yang akan dilakukan pada 2016 adalah dengan memfokuskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM).

"Inovasi akan ditambah. Kita akan fokus di UKM. akan banyak kejutan lagi," ujar dia.

Selain itu, kepuasan pelanggan juga akan jadi perhatian khusus. Dia mengatakan keamanan dan kualitas barang yang di jual di Buka lapak juga akan diberikan perhatian lebih.

"Pelanggan jangan sampai dikecewakan . Harus aman, kita harus pastikan mana barang yang bagus dengan kualitas bagus juga. Jangan sampai pelanggan kecewa," ucap Zaky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com