Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara "Pengpeng", Rizal Ramli Disebut Gila

Kompas.com - 15/01/2016, 11:31 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengaku dimarahi habis lantaran menyindir penguasa yang merangkap pengusaha dengan istilah "Pengpeng". Tetapi, ia enggan menyebut nama penguasa tersebut.

Saking marahnya, penguasa itu menyebut Rizal Ramli seperti orang gila. Namun, mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu tidak begitu mempersoalkannya.

"Jadi kayanya ada yang tersinggung, padahal saya enggak nyebut nama. Ada yang marah sekali, (sebut) 'Rizal Ramli itu gila', kok baru tahu sekarang Rizal Ramli gila. Kita (saya) sudah gila sejak mahasiswa," ujar Rizal sembari tertawa diacara diskusi kebangsaan, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Diskusi tersebut merupakan acara alumni universitas tempat Rizal Ramli menimba ilmu dulu yakni Institut Teknologi Bandung (ITB). Rizal didapuk sebagai pembicara dengan tema "Revolusi Mental dalan Pengelolaan Sumberdaya Indonesia".

Sebenarnya, tutur dia, baik penguasa ataupun pengusaha, adalah pekerjaan yang mulia. Namun, kemuliaan itu berubah jadi malapetaka kalau penguasa merangkap sebagai pengusaha.

Kekuasaan sebagai kekuatan politik bisa dimanfaatkan demi kepentingan bisnis semata. Akhirnya, kepentingan rakyat justru terabaikan.

"Penguasa pekerjaan mulia, pengusaha pekerjaan mulia, tapi kalau satu orang dwi fungsi, ya penguasa juga pengusaha juga, itu malapetaka dan itu pengkhianatan terhadap reformasi," kata Rizal.

Sindiran "pengpeng" Rizal pertama kali lontarkan untuk mengktritik perebutan saham dan proyek di PT Freeport Indonesia. Menurut dia, ada dua geng atau kubu yang berebut bisnis di Freeport.

Rizal meyakini dua geng tersebut dibekingi penguasa yang merangkap pengusaha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com