Pada perdagangan di bursa saham AS, Kamis (21/1/2016) waktu setempat, saham Starbucks terpantau turun 4 persen pada posisi 56,62 dollar AS.
Mengutip laman kantor berita Channel News Asia, Jumat (22/1/2016), Starbucks menyatakan, penjualan di gerai-gerai di Asia Pasifik selama 13 bulan terakhir meningkat 5 persen. Angka ini meleset dari prediksi para analis yang mematok 6,1 persen berdasarkan poling biro riset Consensus Matrix.
Starbucks memprediksi pendapatan saham mencapai 38 hingga 39 sen per lembar saham. Namun, analis secara rata-rata memprediksi harga saham jaringan gerai kopi yang berpusat di Seattle, AS tersebut mencapai 40 sen per lembar saham.
Pada kuartal I yang berakhir 27 Desember 2015, total pendapatan bersih Starbucks naik 11,9 persen menjadi 5,37 triliun dollar AS.
Namun demikian, pendapatan bersih yang diatribusikan kepada Starbucks turun menjadi 68,76 juta dollar AS atau 46 sen per saham dari 983,1 juta dollar AS atau 65 sen per saham.
Para analisis memprediksi laba per saham Starbucks mencapai 45 sen per saham dan pendapatan mencapai 5,39 miliar dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.