Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandiri Bidik 50 Juta Pengguna "E-Cash" pada 2020

Kompas.com - 22/01/2016, 18:29 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - PT. Bank Mandiri (persero), Tbk menargetkan pengguna aplikasi Mandiri e-cash mencapai 50 juta pada 2020 mendatang. "Kita targetkan pada 2020 ada 50 juta pengguna e-cash," ujar Senior Executive Vice President Transaction Banking, Rico Usthavia Frans di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (22/1/2016).

Rico mengatakan, e-cash merupakan platform  sangat prospektif untuk bisnis perbankan di masa depan. Pasalnya, penggunaan teknologi informasi di masyarakat semakin berkembang khususnya di generasi muda.

Selain itu Rico menilai e-cash juga akan meningkatkan kecepatan pergerakan uang dalam karena bisa menjangkau transaksi dalam skala yang mikro. "Ini adalah platform yang bagus. Adanya e-cash diharapkan velocity (kecepatan) uang jadi lebih cepat. Karena transaksi kecil seperti Rp 1000-2000 itu memungkinkan," ujar dia.

Rico mengatakan ke depannya, e-cash ini juga akan dikembangkan agar bisa menjadi platform yang didesain cocok dengan anak muda atau dengan para nasabah yang sudah akrab dengan teknologi informasi. "Sejalan dengan keinginan untuk menciptakan produk perbankan yang mudah diakses," papar Rico.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Rico, hingga Desember 2015, aplikasi Mandiri e-cash sudah digunakan oleh lebih dari 1.7 juta orang dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,9 triliun. Sedangkan untuk tahun ini, dia menargetkan pertumbuhan pengguna e-cash bisa mencapai 2 kali lipat dari tahun sebelumnya. "Untuk tahun ini, target saya bisa meningkat 100 persen sudah senang," pungkas Rico.

Mandiri e-cash merupakan aplikasi uang elektronik yang berbasis server. Aplikasi ini ditujukan untuk menghubungkan layanan perbankan dengan layanan telekomunikasi baik nasabah atau bukan nasabah. Pada aplikasi ini, nomor seluler menjadi nomor rekening. Aplikasi ini bisa diunduh di berbagai situs penyedia aplikasi seperti Google Play, Appstore, dan sebagainya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com