Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Urutan Maskapai Nasional yang Paling Tepat Waktu pada 2015

Kompas.com - 02/02/2016, 12:43 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan merilis catatan bahwa ketepatan waktu terbang atau on time performance (OTP) 15 maskapai berjadwal nasional pada semester II-2015 mencapai sekitar 77,16 persen.

Jumlah itu setara dengan 275.172 dari total 356.621 penerbangan. Sementara itu, sekitar 20,74 persen sisanya atau 73.950 penerbangan mengalami keterlambatan, dan sekitar 2,15 persen atau 7.668 penerbangan mengalami pembatalan.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan dan pembatalan penerbangan. Misalnya, keterlambatan yang disebabkan faktor kondisi bandara, ketidaksiapan pesawat, keterlambatan kru pesawat, dan faktor cuaca.

Berikut daftar persentasi OTP maskapai berjadwal nasional berdasarkan data evaluasi dari Kementerian Perhubungan pada Selasa (2/2/2016):

1. Batik Air (91,21 persen dari 25.617 penerbangan)
2. Nam Air (90,61 persen dari 9.103 penerbangan)
3. Garuda Indonesia (82,82 persen dari 90.832 penerbangan)
4. Sriwijaya Air (82,85 persen dari 27.200 penerbangan)
5. Indonesia Air Asia Extra (82,40 persen dari 1.835 penerbangan)
6. Citilink (80,27 persen dari 30.598 penerbangan)
7. Aviastar Mandiri (79,57 persen persen dari 279 penerbangan).
8. Transnusa (77,06 persen dari 2.929 penerbangan)
9. Indonesia Air Asia (75,69 persen dari 6.677 penerbangan)
10. Kalstar Aviation (74,89 persen dari 12.251 penerbangan)
11. Wings Air (70,22 persen dari 32.085 penerbangan)
12. Lion Air (70,06 persen dari 86.043 penerbangan)
13. Travel Express (57,67 persen dari 5.159 penerbangan)
14. Susi Air (57,62 persen dari 20.801 penerbangan)
15. Trigana Air (48,16 persen dari 5.212 penerbangan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com