Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang yang Rusak Bisa Ditukarkan ke Bank Indonesia

Kompas.com - 02/02/2016, 19:50 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki uang robek dan lusuh? Tak usah usah khawatir, karena tak semua uang yang robek dikategorikan tidak sah untuk transaksi. Bank Indonesia (BI), sebagai lembaga yang diberikan otoriras untuk mengatur peredaran uang ternyata memiliki standar sendiri perihal kualitas uang.

Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Suhaedi mengatakan uang memiliki batas "toleransi" kelayakan sehingga bisa dikatakan sah untuk digunakan sebagai alat tukar. "Salah satunya adalah uang yang rusak karena terbakar, terpotong atau sobek tidak sengaja masih sah asalkan tersisa minmal 2/3," ujar Suhaedi di Kantor pusat BI, Jakarta (2/2/2016).

Selain tersisa 2/3,  uang juga dikatakan sah apabila nomor serinya masih bisa dikenali.

Menurut Suhaedi, jika memiliki uang yang rusak atau lusuh, tidak perlu khawatir. Sebab, uang tersebut bisa ditukarkan ke kantor perwakilan BI di manapun. Uang yang ditukar akan diganti dengan uang baru.

"Kalau menemukan uang yang rusak, tolong ditukarkan ke kantor perwakilan BI terdekat di seluruh Indonesia. Akan diganti dengan uang baru dan tidak dipungut biaya sedikitpun. Asal jangan uang palsu," ujar Suhaedi.

Suhaedi juga menjelaskan tidak ada jumlah minimal untuk menukarkan uang rusak. "Dalam jumlah berapapun," papar Suhaedi. Dengan berpartisipasi menukarkan uang lusuh atau rusak tersebut, menurut Suhaedi, diharapkan peredaran uang dengan kualitas baik di masyarakat menjadi semakin banyak.

Hal ini juga diharapkan bisa mendukung kebijakan clean money policy pemerintah. Seperti yang diberitakan, Bank Indonesia (BI) pada tahun 2015 memusnahkan sebanyak 5,92 miliar bilyet (lembar uang) kertas tidak layak senilai Rp 160,23 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 13,18 persen dari tahun 2014 sebesar 5.19 miliar bilyet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com