Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang PHK Hantam Industri Farmasi

Kompas.com - 09/02/2016, 16:14 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Konfederesi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta pemerintah sungguh-sungguh menghentikan gelombang PHK.

Sebab, gelombang PHK semakin besar, dan yang teranyar menghantam industri farmasi.
(Baca: jumlah karyawan yang terkena PHK bisa mencapai 10.000 orang)

"Perusahaan kembali melakukan PHK (terhadap) buruh farmasi pabrik obat multinasional pada Februari ini," ujar Presiden KSPI Said Iqbal kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (7/2/2016).

Ia menuturkan, ada ratusan buruh yang sudah di-PHK di sejumlah perusahaan farmasi pada Februari 2016 ini.

Perusahaan farmasi itu antara lain PT Novartis sebanyak 100 orang di Kuningan, PT Sandoz 200 orang di Pasar Rebo Jakarta Timur, dan PT Sanopi Aventis 5 orang yang kemungkinan menjadi 100 orang di Jakarta Timur.

Menurut Said, sejumlah buruh yang di-PHK tersebut merupakan anggota Federasi Serikat Pekerja Farkes Reformasi yang juga anggota KSPI.

Alasan PHK itu karena perusahaan ingin memangkas kapasitas produksi.

Bahkan, kata dia, kemungkinan, gelombang PHK itu akan merembet ke perusahaan farmasi lainnya, misalkan PT Merck, PT Glaxo, dan PT Jhonson and Jhonson.

"Sungguh, ini benar-benar ada PHK, bukan main-main dan mengada-ada. Perusahaan farmasi yang sudah melakukan PHK merupakan perusahaan multinasional dari Perancis dan Swiss, dan mereka sudah puluhan tahun di Indonesia," kata Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com