Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Teknologi Bantu Anak Pekerja Pabrik Ini Bangun Tokopedia

Kompas.com - 22/02/2016, 11:38 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg
JAKARTA, KOMPAS.com - William Tanuwijaya sedang membantu membangun sebuah website saat dia memulai membangun ide mengenai sebuah terminal khusus (hub) untuk berbelanja melalui internet.

William memerlukan 11 kali pitching proposal untuk mendapatkan pendanaan, namun kini startupnya berkembang untuk menjadi unicorn (startup senilai 1 miliar dollar AS) di Indonesia.

Anak pekerja pabrik ini menciptakan Tokopedia di 2009, seiring dengan maraknya ekonomi dan penggunaan internet di Indonesia.

Tokopedia menciptakan rekor pendanaan senilai 100 juta dollar AS dari SoftBank Group Corp dan Sequioa di 2014.

William merupakan gambaran dari generasi muda yang dibesarkan di era awal ledakan online.

Pengusaha 34 tahun ini membangun bisnisnya tanpa modal keuangan keluarga atau kerabat ataupun jaringan pemerintah.

Dia bahkan menamai toko online-nya dengan kata Indonesia, "toko", dia berharap Tokopedia jadi semacam Alibaba.com untuk Indonesia.

Dia mendorong upaya ke arah itu, setelah mendapatkan saran dari investor potensial pada 2008.

"William, jangan buang waktumu," kata William, menirukan sang investor potensial. "Mereka yang menciptakan Amazon, Facebook, Google, adalah manusia spesial. Sayangnya, kamu tidak."

Sejak saat itu, William memutuskan untuk tidak pernah menyerah pada diri sendiri.

Tokopedia sekarang memiliki 400 karyawan dan mendapatkan 24.000 lamaran kerja per bulan.

William mengatakan, dia belum bisa memaparkan valuasi dan pendapatan startup-nya. Dia juga belum berencana melantai ke bursa saham pada tahun ini.

Tokopedia sendiri menargetkan pembeli dari usia muda yang sangat mobile-sentris. Sekitar tigaperempat dari trafik Tokopedia berasal dari penggunaan perangkat mobile.

Dengan cara tersebut, Tokopedia terus menanjak untuk menjadi Unicorn pertama di Indonesia.

Menurut CB Insights, saat ini baru ada tiga startup yang disebut unicorn di Asia Tenggara. Dua startup berada di Singapura dan satu di Thailand.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com