Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelapa Sawit Masih Andalan, Pengelolaan Lahan Harus Jadi Perhatian

Kompas.com - 23/02/2016, 17:54 WIB


KOMPAS.com - Komoditas kelapa sawit menurut catatan laman ditjenbun.pertanian.go.id dan laman kemenperin.go.id masih menjadi andalan ekspor Indonesia. Menempati posisi pertama penghasil minyak kelapa sawit dunia, Indonesia mencatatkan ekspor lebih dari 21,7 juta ton. Sementara, setiap tahunnya, devisa dari kelapa sawit dan turunannya mencapai  lebih dari Rp 250 triliun.

Lantaran menjadi masih menjadi andalan, pengelolaan lahan kelapa sawit yang kebanyakan berada di lahan gambut harus menjadi perhatian. Catatan peneliti  Center for International Forestry Research (CIFOR) Herry Purnomo menunjukkan pemerintah memang sudah membentuk Badan Restorasi Gambut (BRG). Saat ini, badan yang dipimpin Nazir Foead itu tengah melakukan pemetaan tugas. "Kita berharap badan tersebut bisa berjalan sesuai misi yang sudah ditetapkan," katanya dalam rilis yang diterima Kompas.com, kemarin.

Sementara itu, terkait dengan restorasi lahan gambut dan rehabilitasi hutan, pengamat dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ricky Avenzora berpendapat, bukti keberhasilan dalam proses rehabilitasi hutan justru ditunjukkan oleh perusahaan sawit dan HTI (Hutan Tanaman Industri). Berbagai areal terbengkalai berupa padang alang-alang, semak belukar, ataupun hutan sekunder muda telah berhasil dihijaukan kembali oleh perusahaan sawit dan HTI. Keanekaragaman hayatinya juga terus ditingkatkan melalui skema kewajiban High Conservation Value (HCV) dan berbagai sertifkasi lingkungan terkait.

“Untuk mewujudkan hal tersebut, sebaiknya pemerintah merangkul perusahaan-perusahaan terkait. Potensi finansial berbagai perusahaan sawit dan HTI di Indonesia jauh lebih dari cukup untuk menghijaukan semua kawasan hutan yang terbengkalai selama ini. Perlu kita ingat bahwa beban negara bukan hanya mencakup 2 juta hektar yang menjadi tanggung jawab BRG, melainkan mencapai 37 juta hektar yang rusak karena kekeliruan politik lingkungan pada masa lalu,” pungkasnya.


KOMPAS.com / YOHANES KURNIA IRAWAN Lahan gambut yang ditanami sawit usai dibakar disegel oleh Kepolisian dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (2810/2015).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com