Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Tas Penumpang Lion Yang Kena "Delay" Hilang

Kompas.com - 24/02/2016, 09:49 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib sial dialami rombongan keluarga Hera yang berangkat menggunakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 793 dari Makassar ke Palembang, transit di Jakarta.

Pesawat Lion Air rute Makassar-Jakarta dengan nomor penerbangan JT 793, dijadwalkan terbang pukul 13.20 WITA dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros.

Namun, pesawat itu mengalami delayed, sehingga mereka pun tertinggal pesawat rute selanjutnya, yakni dari Jakarta-Palembang. (Baca: Jadwal Penerbangan Lion Air Kacau, Enam Penumpang Terpaksa Inap).

Tak hanya ketinggalan pesawat, Hera dan rombongan keluarganya mengalami kejadian kurang mengenakkan sejak dari Makassar, yakni tas hilang.

Tadinya satu rombongan keluarga itu berjumlah tujuh orang. Namun, lantaran ada satu keponakannya yang terkenal cacar, kapten pesawat JT 793 tidak mau terbang, dan meminta Hera dan rombongan turun dari pesawat.

Akhirnya, setelah bernegosiasi panjang dengan pihak Lion, hanya Hera, anak bungsu, dan adiknya saja yang berangkat.

Sementara empat anggota keluarga lain terpaksa menunda keberangkatan. Mereka pun terpaksa kena pemotongan administrasi sekitar Rp 300.000 per tiket, untuk ganti jadwal keberangkatan.

"Nah kita akhirnya terbang bertiga. Setelah di pesawat, adik saya taruh tas ransel di kabin. Tapi begitu turun di Soetta, enggak ada. Itu bilang satu ransel saya," ucap Hera.

Tak hanya itu, Hera mengatakan, rombongan yang masih tertinggal di Makassar mengaku kehilangan satu bagasi.

"Barang di bagasi ada 9 potong, jadi hanya 8 potong saja. Ada satu yang hilang juga. Enggak tahu juga kami. Tapi kita kan ada bukti fotonya," kata Hera.

Sementara itu, atas keterlambatan penerbangan Makassar-Jakarta yang menyebabkan tertinggalnya Hera untuk pesawat Jakarta-Palembang, pihak Lion memberikan ganti rugi alih pesawat, Lion Air dengan nomor penerbangan JT 330, yang terbang pada Rabu (24/2/2016) pukul 08.40 WIB.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com