Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa "Brand" Lokal Harus Memanfaatkan ''E-commerce'?

Kompas.com - 01/03/2016, 05:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan perdagangan berbasis elektronik atau e-commerce di Indonesia begitu pesat.

Hadirnya berbagai e-commerce pun dipandang turut berperan dalam menggeliatnya berbagai brand lokal dan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Tanah Air.

CEO Blibli.com Kusumo Martanto menjelaskan, e-commerce memungkinkan brand maupun wirausaha lokal dapat memasarkan produknya ke daerah yang lebih luas. Dengan demikian, tidak ada batasan jarak dalam memasarkan produk.

"Kalau punya barang tapi modal terbatas, akhirnya dipasarkan hanya ke daerah sekitar. Dengan e-commerce tidak ada batasannya, bisa dipasarkan ke mana saja," ujar Kusumo, Senin (29/2/2016).

Kemajuan e-commerce di Indonesia saat ini tidak hanya menghasilkan banyak pemain, namun juga menghadirkan beragam model bisnis. Karenanya dapat disimpulkan bahwa e-commerce tidak hanya memberi manfaat bagi pengguna, namun juga ke spektrum yang lebih luas.

Pada kesempatan yang sama, CEO & Co-founder Tokopedia.com William Tanuwijaya menjelaskan, selama ini brand lokal Indonesia memiliki masalah dalam pemasaran produk lantaran adanya masalah jalur distribusi offline.

Ketika ingin memasarkan produk, maka ada biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan tempat, semisal di pusat perbelanjaan.

Biaya tersebut tentu berat bagi brand yang masing merangkak. Pasalnya, bagi pengelola pusat perbelanjaan, setiap meter lokasi adalah uang. Untuk menekan biaya sekaligus mengefisienkan pemasaran, e-commerce tentu dapat menjadi pilihan.

"Selama beberapa dekade pemilik local brand Indonesia sulit mendistribusi barang karena sulit mendorong tempat berjualan offline bisa menerima produk mereka," ungkap William.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com