Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deflasi Februari 2016 Sesuai Prediksi BI

Kompas.com - 01/03/2016, 23:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2016 mencatat deflasi sebesar 0,09 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Bank Indonesia (BI) menyatakan, capaian ini sudah sesuai dengan perkiraan bank sentral. 

Menurut BI, deflasi IHK terutama disumbang deflasi komponen barang yang diatur pemerintah (administered prices) dan komponen bahan makanan bergejolak (volatile foods).

"Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan mencapai 4,42 persen (year-on-year/yoy) dan berada dalam kisaran sasaran inflasi BI.

"Yaitu sebesar 4 plus minus 1 persen (yoy)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resmi, Selasa (1/3/2016).

Deflasi kelompok administered prices secara bulanan tercatat 0,76 persen (mtm), meski secara tahunan mengalami inflasi 3,98 persen (yoy).

Deflasi administered prices terutama didorong masih berlanjutnya dampak penurunan harga BBM dan elpiji 12 kg di bulan Januari, penurunan tarif listrik, dan penurunan tarif angkutan udara.

Sementara itu, deflasi kelompok volatile foods secara bulanan tercatat 0,68 persen (mtm), meski secara tahunan volatile foods mengalami inflasi 7,87 persen (yoy).

Deflasi kelompok volatile foods terutama bersumber dari penurunan harga komoditas bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras dan cabai rawit.

"Penurunan harga berbagai komoditas tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan harga beras sebagai dampak dari El Nino, sehingga deflasi kelompok volatile food lebih tinggi dari pola normalnya," terang Tirta.

Inflasi Inti

Adapun inflasi inti masih tergolong rendah dan tercatat 0,31 persen (mtm) atau 3,59 persen (yoy).

Rendahnya inflasi inti tersebut didorong terjaganya ekspektasi inflasi dan masih terbatasnya permintaan domestik.

Ke depan, BI memperkirakan inflasi akan berada pada sasaran inflasi 2016, yaitu 4 persen plus minus 1 persen (yoy).

"Koordinasi kebijakan pemerintah dan BI dalam mengendalikan inflasi akan terus diperkuat, untuk mengantisipasi kemungkinan tekanan inflasi kelompok volatile foods," ungkap Tirta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com