Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Masih Butuh 900 TKI

Kompas.com - 05/03/2016, 06:30 WIB
Reza Pahlevi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Deputi Penempatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Agusdin Subiantoro, menyatakan akan menggelar penyaringan untuk penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Korea Selatan.

Penempatan TKI itu untuk sektor perikanan.

“Kami sedang membahas gaji dan penempatan TKI di Korea Selatan,” imbuh Agusdin Subiantoro pada press conference di kantor BPN2TKI, Jakarta, Jumat (4/3/2016).

Agusdin menjelaskan, hal ini terselenggara melalui program government to government (G to G) dengan kuota 900 orang.

Pada tahun 2015, BNP2TKI tidak melakukan penempatan TKI di sektor perikanan.

"Tahun lalu kita masih membenahi penyaringan tenaga kerja untuk sektor perikanan,” kata Agusdin Subiantoro.

Menurut Agusdin, saat ini sedang dibahas mengenai jam kerja para TKI, sarana dan prasarananya.

Untuk gaji tenaga kerja sektor perikanan di Korsel sekitar Rp 14 juta.

Ditambah penghasilan lembur bisa mencapai Rp 17 juta.

Agus Subiantoro menjelaskan, karena gajinya besar, maka dari itu diperlukan TKI yang berkompeten.

Hal ini meliputi kemampuan bahasa korea, skill dan pengalaman kerja.

"Ujian untuk sektor perikanan sangat ketat. Karena sektor ini sangat berisiko,” tutur Agusdin.

Agusdin juga mengungkapkan, saat ini animo masyarakat untuk bisa bekerja di Korsel sangat tinggi.

Hal itu terlihat dari banyaknya masyarakat Indonesia yang mendaftar.

Ada sekitar 30.000 orang yang mendaftar setiap tahunnya.

Pada tahun 2015, dari 30.000 pendaftar yang diseleksi, 2.600 orang dinyatakan lulus.

“Kami sedang berupaya untuk menambah kuotanya,” ujar Agusdin Subiantoro.

Sementara itu, tahun ini tidak ada penempatan TKI untuk sektor manufaktur.

Hal tersebut dikarenakan BNP2TKI masih mempunyai stok tenaga kerja di Korsel sebanyak 5.893 sementara kuotanya 4.400 orang.

“Stok ini sudah cukup untuk memenuhi sektor manufaktur,” kata Agusdin Subiantoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com