Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dipelototi" Rizal Ramli, 13 Kementerian dan Lembaga Luluh

Kompas.com - 07/03/2016, 20:25 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pembangunan jalan tol dalam kota di Bandung mandek sejak 2011 lalu. Rumitnya, lahan-lahan yang akan digunakan untuk tol dalam kota tersebut ternyata milik 13 kementerian dan lembaga.

Usai diminta bantuannya oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengumpulkan 13 kementerian dan lembaga di kantornya. Kesepakatan pun dicapai.

"Kami bersyukur tadi sudah ada kesepakatan 13 departemen bersedia menyerahkan tanahnya yang bisa digunakan untuk jalan tol fly over di Bandung," ujar Rizal di Jakarta, Senin (7/3/2016).

Ia menjelaskan, proyek tol dalam kota Bandung merupakan proyek Pemerintah Kota Bandung. Namun lantaran banyak lahan milik kementerian dan lembaga di pusat, upaya pembebasan lahan selalu menemui jalan buntu.

Kementerian dan lembaga yang dimaksud yaitu Kementerian Pertahanan, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, Badan Kepegawaian Negara.

Lainnya adalah Badan Pemeriksa Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Keuangan, Badan Pusat Statistik, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kepolisian RI, dan Kementerian Agama.

Beberapa waktu lalu tutur Rizal, Ridwan Kamil menemuinya dan meminta bantuan Kementerian Koordinator Kemaritiman untuk membujuk 13 kementerian dan lembaga pemilik lahan tersebut.

"Kami minta ini dimulai proyeknya sebelum akhir tahun ini sehingga 2 tahun selesai, akhir 2018 selesai," kata Rizal.

Pembangunan tol dalam kota Bandung sudah direncanakan sejak beberapa tahun silam. Proyeknya sepanjang 20 kilometer melalui wilayah Pasteur hingga Cileunyi. Pendanaan pembangunan tol tersebut ditaksir mencapai Rp 6,9 triliun.

Saat ini, dana yang tersedia sudah mencapai Rp 1,5 triliun. Namun, pembangunan tol tersebut terkendala pembebasan lahan sepanjang 15 kilometer lantaran lahan itu milik kementerian dan lembaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com