Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot KPR, Bank Mandiri Bidik Nasabah yang Sudah Dimiliki

Kompas.com - 10/03/2016, 13:06 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ingin terus meningkatkan ekspansi bisnis di pasar kredit pemilikan rumah (KPR). Oleh sebab itu, tahun ini perseroan agresif melakukan penetrasi pembiayaan KPR dengan menyisir nasabah Bank Mandiri yang sudah dimiliki.

Langkah ini diharapkan akan berkontribusi lebih dari 50 persen pada pencapaian target tahun ini. Pada 2016, Bank Mandiri berharap dapat mencatat pertumbuhan di atas 5 persen dari penyaluran KPR tahun lalu yang mencapai Rp 30,5 triliun.

Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, perseroan memiliki basis nasabah yang potensial untuk digarap, khususnya nasabah prioritas, pemilik serta pegawai perusahaan nasabah utama Bank Mandiri. Lantaran itulah, Bank Mandiri bekerja sama dengan pengembang dan agen properti unggulan rekanan dalam menawarkan produk-produk terbaik kepada nasabah tersebut. "Langkah ini merupakan salah satu strategi utama dalam mendorong peningkatan portofolio KPR  kami. Di samping itu, model pendekatan ini juga akan semakin memperkuat relasi  bisnis dengan para nasabah kami,” kata Hery, saat melakukan penandatangan kerja sama Program Marketing Mandiri KPR dengan para pengembang dan agen properti, Kamis (10/2/2016).

Dalam meningkatkan penetrasi pemasaran KPR, Bank Mandiri menawarkan program antara lain suku bunga kompetitif dengan jangka waktu suku bunga tetap hingga 5 tahun, uang muka ringan mulai dari 5 persen, kemudahan dalam proses dan persyaratan kredit, jangka waktu kredit KPR hingga 20 tahun serta keuntungan tambahan berupa pemberian fasilitas kartu kredit Bank Mandiri yang digabung dengan voucher rebate dari salah satu retailer penyedia interior hunian. Program tersebut juga diperkuat dengan penawaran menarik dari pengembang unggulan rekanan, antara lain subsidi suku bunga, diskon biaya kredit, serta harga khusus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com