Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Berniat Merger BUMN, Namun Hindari PHK

Kompas.com - 14/03/2016, 06:52 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg
KOMPAS.com - China akan menyatukan BUMN-nya untuk menyapu overkapasitas senilai 18 triliun dollar AS namun di sisi lain juga menginginkan hal itu tidak menyebabkan adanya PHK, seperti yang pernah terjadi di era 1990-an, menurut seorang pejabat senior.

Reformasi BUMN China harus mempertimbangkan banyak hal dan kepentingan, terutama karyawan, ujar Xiao Yaqing, Kepala Komisi Pemantau Aset dan Administrasi BUMN, di Beijing. Menurut dia, BUMN yang besar akan menjadi kuat dan duplikasi akan dihilangkan.

"Kita berada dalam bisnis yang semakin cepat bertumbuh dan membesar," kata Xiao dalam sebuah rapat, bersamaan dengan rapat legislatif tahunan di China.

Menurut dia, reformasi BUMN China dibagi dua tahap. Memangkas overkapasitas di beberapa industri dengan meningkatkan pertumbuhan industri lain seperti aerospace, tenaga nuklir, kereta cepat, teknologi tinggi dan energi terbarukan.

Menurut dia, semua pejabat harus menjalankan rencana Presiden Xi Jinping untuk merampingkan BUMN seiring perlambatan ekonomi China.

BUMN dipandang menjadi lamban akibat overkapasitas dan inefisiensi, tapi juga menyediakan pekerjaan bagi jutaan orang dan berkontribusi besar terhadap perekonomian, mulai dari energi hingga komoditas hingga pengapalan.

Konsolidasi

Tahun lalu, jumlah BUMN dibawah pengawasan Xiao turun dari 112 ke 106 BUMN. Terdapat merger antara China Ocean Shipping Group dan China Shipping Group, serta dua BUMN produsen kereta.

Xiao menegaskan, kejadian pada 1990-an dibawah Perdana Menteri Zhu Rongli tidak akan terulang. Saat itu, merger BUMN membuat 60 ribu firma tutup dan 40 juta pegawai jadi pengangguran.

Sementara tahun ini saja, pemerintah China sudah mengumumkan akan mereduksi 1,8 juta pekerjaan di sektor batu barat dan baja.

Walaupun begitu, tidak semua pekerja terutama di insudtri batu bara dan baja memiliki skill yang bisa ditransfer.

Akibatnya, perlambatan ekonomi China membawa panik yang lebih luas seiring terpuruknya pertumbuhan ekonomi dalam level terendah di dua dekade.

"Perlambatan ekonomi masih dalam ekspektasi, tetapi yang melampui ekspektasi kami adalah panik. Panik lebih berbahaya dari perlambatan ekonomi atau bahkan memperburuk," kata Xiao.

Diantara BUMN yang ditargetkan merger tahun ini yakni di sektor penerbangan. Rencana ini mencuat sejak Oktober tahun lalu, dimana kombinasi operasional tiga BUMn penerbangan China sudah diperhitungkan.


.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com