Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Prediksi BI Tidak Akan Turunkan BI Rate Bulan Ini

Kompas.com - 15/03/2016, 16:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia memandang, apresiasi nilai tukar rupiah dan penurunan inflasi memungkinkan Bank Indonesia (BI) untuk dapat melonggarkan kebijakan moneter pada awal bulan Januari dan Februari 2016 lalu.

Namun, pelonggaran moneter lebih lanjut dipandang masih akan berjalan bertahap.

"Walau dengan kondisi pendanaan dalam dan luar negeri yang lebih baik, kredit bank masih tetap ketat dan suku bunga pinjaman masih belum mengikuti pemotongan suku bunga acuannya," jelas Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop di Jakarta, Selasa (15/3/2016).

Diop menyatakan, ada dua faktor yang melatarbelakangi pandangan Bank Dunia tentang pelonggaran kebijakan moneter yang tampaknya akan berjalan secara bertahap.

Faktor pertama adalah terdapat risiko inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) yang lebih tinggi dibandingkan perkiraan.

Risiko infasi tersebut, ujar Diop, terjadi lantaran harga bahan pangan dalam negeri masih tetap bergejolak.

Sebagian juga disebabkan penundaan panen yang terkait dengan El Nino.

"Kedua, BI diperkirakan akan tetap memperhatikan stabilitas rupiah di tengah terus berlanjutnya volatilitas pasar keuangan dunia," terang Diop.

BI/BPS/M Fajar Marta Perbandingan BI Rate dan Inflasi Inti

Terkait apresiasi rupiah, Bank Dunia mencatat, hal ini disebabkan kenaikan aliran masuk modal ke obligasi pemerintah sejak bulan November 2015.

Adapun inflasi IHK sebesar 4,4 persen secara year on year pada bulan Februari diperkirakan akan sejalan dengan sasaran BI untuk tahun 2016.

Kompas TV Inilah Dampak Penurunan BI Rate

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com