Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kebut Revisi Aturan untuk Proyek LRT

Kompas.com - 26/03/2016, 13:48 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai berjalannya proyek kereta api ringan atau Light Rapid Transit (LRT) bergantung pada revisi dua aturan, yang sedang dikejar pemerintah.

Aturan tersebut adalah pertama, Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

Kedua, Peraturan Presiden Nomor 98 tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rapid Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

"Mudah-mudahan (revisinya) cepat. Nanti kami usulkan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, ditemui usai rapat LRT, di Jakarta, kemarin.

Darmin mengatakan, PP 79/2015 memerlukan perubahan. Sebab, aturan itu hanya menyebutkan penunjukan langsung kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Adapun proyek LRT untuk wilayah di dalam Jakarta bakal dibangun oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

"Sebetulnya maksudnya PP itu juga bukan berarti hanya BUMN saja. Apa yang salah dengan BUMD? Kan enggak ada yang salah," ucap Darmin.

"Cuma karena tidak ditulis, ya merasa ini nanti salah kalau dilakukan. Ya sudah kami usulkan saja diamandemen PP-nya," tutur mantan Gubernur Bank Indonesia itu.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, perubahan atas PP 79/2015 untuk memberikan kepastian hukum proyek LRT.

"Di PP-nya disebutkan kami bisa menunjuk BUMN untuk konstruksi, tapi tidak disebutkan BUMD. Kami lagi pelajari apakah akan ditambahi BUMN/BUMD," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Di samping perubahan PP 79/2015, pemerintah juga melakukan perubahan terhadap Perpres 98/2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/LRT Terintegrasi di Wilayah Jabodebek.

"Perpres harus direvisi sedikit. Tapi (bisa mulai pembangunannya) tahun ini. Kami akan kejar. Sudah ngomong Pak Menko, dan akan direvisi," ucap Ahok.

LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi seluruhnya pada 2020.

Proyek ini terdiri dari ruas sepanjang 83 kilometer untuk wilayah DKI Jakarta, dan ruas sepanjang 12 kilometer untuk wilayah di luar DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com