Pasca-'Long Week End', IHSG Ditutup Melemah 1,1 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada sore awal pekan hari ini, Senin (28/3/2016), setelah long week end.

Investor asing banyak yang melakukan aksi jual di lantai bursa sejak perdagangan dibuka, hingga penutupan pasar. Hal ini membuat indeks berada di zona pelemahan. Hal ini mengikuti bursa di kawasan Asia Pasifik yang juga memerah sebagian besar.

Pukul 16.00 IHSG ditutup turun 1,1 persen atau 53,46 poin di posisi 4.773,62. Hanya ada 81 saham yang diperdagangkan menguat, 208 saham melemah dan 81 saham stagnan.

Volume perdagangan mencapai 9,16 miliar saham dengan nilai mencapai Rp 4,58 triliun. Net sell oleh asing di seluruh pasar mencapai Rp 487,8 miliar dan di pasar reguler Rp 334,4 miliar.

Saham-saham yang menyeret pelemahan indeks yakni TLKM (Rp 3.305), ASII (Rp 7.250), BMRI (Rp 10.075), BBCA (Rp 13.175), BBRI (Rp 11.100) dan SRIL (Rp 311). Adapun saham-saham yang menahan pelemahan lebih dalam yakni SSMS (Rp 1.905).

Dari 10 indeks sektoral, hanya ada dua sektor yang menguat dan selebihnya melemah. Sektor yang menguat adalah agribisnis (0,55 persen) dan pertambangan (0,22 persen).

Sementara itu sektor yang melemah adalah industri dasar (-1,66 persen), aneka industri (-1,53 persen), konsumer (-1,55 persen), properti (-0,8 persen), infrastruktur (-0,85 persen), keuangan (-1,15 persen), perdagangan (-0,76 persen) dan manufaktur (-1,56 persen).

Dari regional, sebagian besar bursa di kawasan Asia Pasifik bergerak mixed. Indeks Nikkei 225 berakhir turun 0,77 persen menjadi 17.134,37 seiring dengan melemahnya nilai tukar yen terhadap dollar AS.

Di sisi lain, indeks Hang Seng ditutup turun 1,31 persen menjadi 20.345,61. Adapun bursa Shanghai ditutup melemah 0,73 persen di level 2.957,82 dan bursa Seoul berakhir di zona merah atau turun tipis 0,06 persen menjadi 1.982,54.

Nilai tukar rupiah kembali melemah pada sore hari ini. Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot diperdagangkan di Rp 13.342 per dollar AS.