Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Belum Terima Permohonan Balon Internet Google

Kompas.com - 30/03/2016, 07:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum menerima surat permohonan izin penerbangan balon internet Google di Indonesia.

"Sampai saat ini belum ada surat resmi (ke Kemenhub)," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata di Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Menurut Barata, rencana uji coba balon internet Google di Indonesia untuk kepentingan telekomunikasi itu perlu disampaikan ke Kemenhub.

Sebab, uji coba itu harus dipastikan tidak mengganggu penerbangan pesawat.

"Penempatannya dimana, jadi obstacle (hambatan penerbangan) atau tidak, termasuk ketinggiannya pasti lah karena kita enggak mau sampai bahaya (bagi penerbangan)," kata Barata.

Sebelumya, Kementerian Koordinator Kemaritiman memberikan lampu hijau mengudaranya balon udara google di Indonesia.

Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli bahkan menilai teknologi inovasi Google itu akan bermanfaat bagi masyakarat Indonesia khususnya yang berada di daerah terpencil.

"Dengan sistem itu, semua orang Indonesia yang ada di tengah laut, puncak gunung, pulau terpencil, akan bisa lakukan komunikasi melalui ponsel," usai Rizal usai bertemu CEO Project Loon Google Mike Cassidy di Jakarta, Selasa (15/3/2016).

Hingga saat ini, Indonesia masih memiliki persoalan akses telekomunikasi terutama di daerah terpencil.

Ketiadaan tower atau menara pemancar menjadi penyebabnya.

Padahal, Indonesia memiliki ribuan pulau yang ditempati oleh masyakarat.

Balon internet Google ini dikenal sebagai Project Loon.

Tujuan balon internet Google itu yakni untuk menghadirkan jaringan internet di lokasi terpencil dengan wahana balon udara.

Rencananya, Google akan menguji coba proyek balon internet Google selama satu tahun.

Dalam proyek itu, Google sendiri telah bermitra dengan Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com