Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Dunia Lesu, BUMN Timah Tahan Laju Produksi

Kompas.com - 01/04/2016, 11:30 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKALPINANG, KOMPAS.com -  BUMN PT Timah (Persero) Tbk harus menahan laju produksi karena masih rendahnya harga jual timah batangan di pasaran dunia. Efisiensi di internal perusahaan juga dilakukan demi menjaga cash flow tetap stabil.

“Produksi kami tahan pada angka 25 ribu sampai 30 ribu ton per tahun. Ini sebagai salah satu langkah efisiensi sekaligus mencegah membanjirnya produk timah di pasaran,” kata Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk, Sukrisno, kepada Kompas.com, Jumat (1/4/2016).

Upaya penghematan kata Sukrisno, telah dimulai sejak tahun 2013. Ketika itu manajemen perusahaan telah memprediksi akan melorotnya harga timah dunia.

Pada pasar timah di bursa London Metal Exchange, harga jual timah masih berfluktuasi di kisaran 15 ribu dollar AS per metrik ton. Angka jual ini masih di bawah estimasi PT Timah, yakni, 17 ribu dollar AS per metrik ton.

Melemahnya harga timah, kata Sukrisno. Tak bisa dilepaskan dari kondisi perekonomian global yang sedang lesu.

China yang biasanya menjadi pembeli terbesar, sempat mandek karena didera resesi. Dalam waktu bersamaan, pasar timah kedatangan pemain baru dari daerah Amerika Selatan.

“Dari dalam negeri juga masih terjadi kasus penyelundupan timah. Ini membuat harga terus tertekan,” jelas Sukrisno.

Sukrisno berharap, harga timah akan kembali bergerak naik, seiring membaiknya perekonomian dunia dan daya beli masyarakat terhadap produk turunan timah, misal barang-barang elektronik.

Kompas TV Presiden Gelar Rapat Dengan DPR Soal Dana BUMN

   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com