Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Komoditas Pertanian Mudah Busuk Jadi Penyumbang Inflasi

Kompas.com - 01/04/2016, 13:53 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen pada bulan Maret 2016 mencapai 0,19 persen. Ada beberapa komoditas pertanian yang mudah busuk menjadi penyumbang inflasi Maret 2016.

Pertama bawang merah.  Komoditas ini  mengalami kenaikan rata-rata harga 31,99 persen pada Maret 2016, memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,16 persen.

Curah hujan cukup tinggi di beberapa sentra produksi bawang merah menyebabkan komoditas ini mengalami gagal panen. "Sehingga pasokan dari sentra produksi menjadi turun. Terjadi kenaikan harga di 74 kota IHK, dimana kenaikan tertinggi terjadi di Tegal sebesar 86 persen, dan Kudus sebesar 71 persen," ucap Kepala BPS Suryamin dalam paparan, Jumat (1/4/2016).

KOMPAS/DAHLIA IRAWATI Ilustrasi cabai merah

Kedua, cabai merah yang mengalami kenaikan rata-rata harga 20,37 persen pada Maret 2016, memberikan sumbangan ke inflasi sebesar 0,13 persen. Sama halnya dengan bawang merah, hujan yang mulai banyak mengguyur beberapa daerah menyebabkan kurangnya pasokan di sentra produksi. "Terjadi kenaikan harga cabai merah di 75 kota IHK. Kenaikan tertinggi terjadi di Tanjung sebesar 84 persen, dan di Manokwari sebesar 78 persen," imbuh Suryamin.

KOMPAS/ASWIN RIZAL HARAHAP Ilustrasi cabai rawit

Ketiga adalah cabai rawit yang mengalami kenaikan rata-rata harga sebesar 31,52 persen, dan menyumbang inflasi Maret 2016 sebesar 0,05 persen. Suryamin menuturkan, hujan yang terus mengguyur menyebabkan banyaknya gagal panen dan berkurangnya pasokan dari sentra produksi. "Harga cabai rawit mengalami kenaikan di 73 kota IHK, tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 145 persen, dan Kediri sebesar 144 persen," terangnya.

Keempat adalah komoditas bawang putih yang mengalami kenaikan rata-rata harga 8,46 persen, dan memberikan andil terhadap inflasi Maret 2016 sebesar 0,02 persen. Terjadi kenaikan harga bawang putih di 80 kota IHK, tertinggi di Pangkal Pinang sebesar 28 persen, dan di Bulukumba sebesar 22 persen.

Di luar komoditas yang mudah busuk itu, ada satu komoditas yang juga mendorong inflasi Maret 2016, yaitu emas perhiasan. Suryamin menyampaikan, terjadi kenaikan rata-rata harga emas perhiasan sebesar 2,46 persen. Kenaikan  terjadi karena mengikuti perkembangan harga emas internasional, dan memberikan andil terhadap inflasi Maret 2016 sebesar 0,03 persen. "Terjadi kenaikan harga emas perhiasan di 69 kota IHK, tertinggi di Bau-bau dan Manado sebesar 8 persen dan di Banyuwangi sebesar 6 persen," pungkas Suryamin.

SHUTTERSTOCK Bawang putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com