Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Likuidasi Petral Group Diambilalih Likuidator Hongkong dan Singapura

Kompas.com - 04/04/2016, 19:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Energy Trading Ltd. (Petral) dan anak usahanya yakni Pertamina Energy Services (PES) serta Zambesi sudah masuk dalam proses formal likuidasi per Februari 2016.

Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman menuturkan, proses likuidasi tersebut kini sudah diambilalih likuidator Hongkong dan Singapura, tempat di mana anak-anak usaha Petral tercatat sebagai entitas bisnis.

"Untuk entitas di Hongkong, yakni Petral dan Zambesi, proses likuidasi sudah masuk tahap tax filing. Sehingga hanya tinggal menunggu tax clearance dari otoritas pajak Hongkong untuk kemudian keuda perusahaan tersebut akan disolved," tutur Arief di Jakarta, Senin (4/4/2016).

Sementara itu, untuk entitas di Singapura yakni PES, likuidator sedang melakukan proses penagihan piutang PES dari pihak ketiga.

Arief menambahkan, keputusan akhir terkait penagihan piutang ini akan dikonsultasikan ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Menurut Arief, proses likuidasi Petral Group dimulai Maret 2015.

Sejak Mei 2015, peran Petral dalam proses pengadaan minyak mentah dan produk minyak dilakukan oleh Integrated Supply Chain (ISC), unit usaha Pertamina yang bermarkas di Jakarta.

Menteri BUMN Rini M Soemarno telah menargetkan pembubaran Petral Group harus selesai pada April 2016.

Arief mengatakan, setelah melalui proses audit forensik dibantu oleh konsultan independen Korda Mentha, akhirnya proses likuidasi sampai pada tahap formal likuidasi.

"Formal likuidasi untuk Zambesi sudah dilakukan pada 17 Desember 2015, Petral pada tanggal 1 Februari 2016. Sedangkan PES sudah dilakukan pada 4 Februari 2016," ucap Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com