Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Regulator Eropa Tuntut Bank Besar, Seiring Bergulirnya Skandal "Panama Papers"

Kompas.com - 05/04/2016, 13:43 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Regulator di seluruh Eropa kini mencermati kasus pengalihan aset ke luar negeri yang dilakukan oleh Bank dan firma hukum Panama bernama Mossack Fonseca.

Dokumen yang bocor memperlihatkan bagaimana kaum kaya dan berkuasa menyembunyikan asetnya melalui perusahaan perlindungan yang diciptakan bank dan firma hukum Panama tersebut.

Sebanyak 12 pimpinan negara serta mantan pimpinan negara, menggunakan fasilitas tersebut untuk menyembunyikan asetnya, menurut laporan International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).

Regulator Swedia sudah memanggil Nordea Bank AB, bank terbesar di Skandinavia, untuk menjawab pertanyaan apakah mereka membantu klien kayanya menghindari pajak dengan menyembunyikan asetnya.

Sementara itu, perdana menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson dan istrinya Anna Sigurlaug Palsdottir menghadapi mosi tidak percaya karena namanya ada dalam daftar pelaku penyembunyian aset tersebut.

Dalam komentarnya kepada ICIJ, Mossack Fonseca mengatakan mereka tidak melakukan dan mempromisikan aksi ilegal dan menuduh laporan grup wartawan investigasi tersebut sebagai laporan palsu.

Menurut laporan ICIJ, Palsdottir mengatakan dia selalu membayar pajak melalui akun Wintris, yang sudah terkonfirmasi oleh firma pajaknya KPMG.

Serangkaian laporan dari grup jurnalis investigasi ini mengungkapkan telatnya pemerintahan negara Barat mengungkap kasus pusat perbankan offshore sejak krisis finansial melanda.

Pusat perbankan offshore seperti Panama, dituduh menyembunyikan sumber dana dari pelaku kriminal dan digunakan untuk menghindari pajak.

pemerintah Panama mengatakan akan bekerjasama dengan tuntutal legal manapun yang merupakan imbas dari kebocoran data, menurut laporan Agence France-Presse.

Laporan yang bocor menyebutkan, banyak politisi dunia, kriminal, dan selebriti di seluruh dunia menggunakan bank dan perusahaan perlindungan untuk menyembunyikan asetnya.

"Kebocoran data ini menjadi bukti bahwa hukum bank melawan peraturan pajak, kriminal menggunakan uang dan mencuci uangnya, permainan bisnis perusahaan perlindungan offshore tetap terbuka untuk kaum kaya dan terkoneksi dengan baik," papar Mark Williams, dosen di Boston University dan penulis "Uncrontolled Risk."

"Butuh upaya lebih untuk melawan firma tersebut dan semua kroninya," lanjut dia.

Finma, regulator Swiss, mengatakan melalui email bahwa mereka berencana untuk mengklarifikasi apakah perbankan Swiss terlibat menggunakan layanan Mossack Fonseca dan apakah bank melanggar aturan supervisi perbankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com