Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Mulai Tawar Saham Freeport

Kompas.com - 12/04/2016, 13:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya mengirimkan surat balasan ke PT Freeport Indonesia (PTFI).

Isinya, keberatan atas harga  divestasi saham 10,64 persen yang Freeport tawarkan sebesar 1,7 miliar dollar AS.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menyatakan, pemerintah sudah mengirimkan surat keberatan itu pekan lalu. "Kalau harga 1,7 miliar dollar AS, kami keberatan," katanya Senin (11/4/2016).

Freeport menawarkan harga divestasi saham 10,64 persen senilai 1,7 miliar dollar AS berdasarkan asumsi hitungan cadangan yang akan mereka keruk hingga 2041. Artinya, mereka optimistis akan mendapatkan perpanjangan kontrak hingga 2041.

Namun, pemerintah memiliki hitungan berbeda. Sayang Bambang masih menutup rapat harga yang diajukan pemerintah.

"Saya tidak bisa umumkan sekarang," tegasnya. Menurut Bambang, pemerintah belum kunjung mengumumkan harga divestasi saham Freeport  karena keputusan tim belum bulat.

Masing-masing anggota tim dari lintas kementerian memiliki pertimbangan sendiri. "Ya itu yang harus dibicarakan, sampai ketemu, rumusannya belum sepakat. Artinya belum dari pemerintah belum bulat, menyangkut parameter waktu dan parameter nilai keekonomian," terangnya.

Hanya, versi Kementerian ESDM tetap mengusulkan agar hitungan valuasi harga saham Freeport menggunakan skema replacement cost.

Skema ini menghitung nilai divestasi berdasarkan investasi yang sudah dikeluarkan hingga saat PT Freeport membuat harga penawaran.

Alhasil, hitungan bukan berdasarkan nilai investasi yang akan mereka keluarkan. "Investasi pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) seharusnya tidak masuk dalam hitungan menentukan harga," ujarnya.

Menurut Bambang, metode penghitungan replacement cost  sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 tahun  2013 tentang Tata Cara dan Penetapan Harga Divestasi Saham.

Hasilnya, divestasi 10,64 persen hanya 1,2 miliar dollar AS. Angka ini  dihitung dari investasi yang sudah dikeluarkan Freeport sejak  tahun 1967 lalu hingga 2014 yang mencapai US$ 11 miliar.

Direktur Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Cirus) Budi Santoso menilai, perhitungan replacement cost berarti memakai nilai aset Freeport dikurangi aset pemerintah seperti jalan, rumah sakit, sekolah, dan lainnya.

Dalam hitungan Budi, nilai aset Freeport 2014 sebesar 7,4 miliar dollar AS dikurangi non curent lialibilities 2,7 miliar dollar AS, yakni 4,7 miliar dollar AS.

Dengan begitu, harga 10,64 persen dari 4,7 miliar dollar AS adalah 500 juta dollar AS. "Jadi, menurut saya harga yang pantas untuk 10,64 persen saham hanya  500 juta dollar AS," katanya. (Pratama Guitarra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com