Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Desember 2015, Sebanyak 664.000 Petani Sudah Ikut Program Asuransi Tani

Kompas.com - 12/04/2016, 15:31 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama industri keuangan non bank (IKNB) terus berupaya mengampanyekan produk dan layanan asuransi mikro.

Salah satu produk yang diunggulkan yakni produk asuransi pertanian (Asuransi Usaha Tani Padi/AUTP).

"OJK mendukung peran Asuransi Jasindo untuk memperluas cakupan penjaminan asuransi pertanian," tulis OJK dalam siaran pers yang dirilis di Brebes, Jawa Tengah, Selasa (12/4/2016).

Pada tahap pertama, AUTP diberikan untuk rentang waktu musim tanam Oktober 2015 hingga Maret 2016, dengan target areal tanam padi seluas 1 juta hektare dan menggunakan dana APBN senilai Rp 150 miliar.

Realisasi AUTP sampai 31 Desember 2015 sebanyak 233.555,36 hektar atau 23,36 persen dari target.  

"Jumlah petani yang ikut serta AUTP hingga Desember 2015 sebanyak 664.000 petani," kata regulator.

Untuk program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), skema pembayaran premi untuk setiap 1 hektare dengan nilai pertanggungan Rp 6 juta, petani cukup membayar Rp 36.000 atau 20 persen.

Adapun pemerintah melalui Kementerian Pertanian memberikan subsidi sebesar 80 persen atau Rp 144.000.

AUTP menjamin gagal panen yang disebabkan oleh banjir, kekeringan, maupun serangan Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT) atau hama.

Diharapkan pada 2016 ini jumlah lahan yang dilindungi AUTP dapat mencapai 1 juta hektare dengan anggaran subsidi sebesar Rp 144 miliar di seluruh wilayah Indonesia.

Adapun khusus di wilayah Kabupaten Brebes, dari alokasi lahan yang diikutsertakan dalam AUTP sebesar 5.000 hektar tercapai 7.200 hektare atau 144 persen dari target. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com