Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawa Tengah Targetkan 2018 Tidak Ada Desa yang Gelap Gulita

Kompas.com - 13/04/2016, 16:38 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Pemprov Jawa Tengah bertekad pada tahun 2018 seluruh penduduk di Jawa Tengah sudah 100 persen menikmati aliran listrik.

Berdasarkan data Bappeda Jawa Tengah, masih ada sebanyak 9 persen penduduk Jawa Tengah yang hingga saat ini belum bisa menikmati aliran listrik untuk menunjang kehidupannya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah, Urip Sihabudin menyampaikan, saat ini rasio elektrifikasi di Jawa Tengah masih mencapai 91 persen.

Pihaknya akan mendorong agar warga yang belum merasakan manfaat kelistrikan saat ini bisa mendapatkan akses listrik selambatnya pada tahun 2018.

"Artinya masih ada 9 persen yang hidup tanpa listrik. Seperti di Karimunjawa," katanya di Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (13/4/2016).

Oleh karena itu, lanjutnya, Pemprov Jateng mendorong agar 9 persen warga ini bisa teraliri listrik, dan bahkan jika perlu bagi rumah tangga miskin (RTM) akan dibantu biaya pemasangan sambungan jaringannya oleh pemerintah.

"Masing- masing pemkab maupun pemprov akan berbagi dalam membantu pemasangan sambungan bagi RTM ini," tegasnya.

Hanya saja untuk daerah tertentu yang terpencil, seperti kepulauan Karimunjawa memang tidak memiliki pembangkit.

Karena itu Pemprov Jawa Tengah akan mengembangkan listrik dengan sumber tenaga surya.

Kondisi di pulau Karimunjawa Besar saat ini kebutuhan listrik sudah bisa terpenuhi.

Namun untuk pulau Parang, pulau Nyamuk dan lainnya butuh pembangkit dengan energi alternatif.

"Sejumlah opsi akan kita pakai dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi di Provinsi Jawa Tengah ini," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) se eks Karesidenan Semarang tahun 2016 telah digelar di rumah dinas Bupati Semarang di Ungaran, Selasa (13/4/2016).

Musrenbangwil kali ini mengangkat tema besar Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Energi Berkelanjutan Serta Percepatan Penanggulangan kemiskinan dan Pengangguran Guna Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat dan Kemandirian Wilayah.

"Pembangunan bidang energi berkelanjutan juga menjadi salah satu sasaran yang akan dituntaskan selain pembangunan infrastruktur jalan," pungkas Arif.

Dalam kesempatan itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menginginkan dalam dua tahun ke depan sudah tidak ada lagi desa di Jawa Tengah yang masih "gelap gulita" karena belum dialiri listrik.

"Harus dikeroyok bareng-bareng (dengan daerah)," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com