Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Lesu, Pabrik Galangan Kapal Diubah Jadi Lahan Parkir

Kompas.com - 15/04/2016, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

BEIJING, KOMPAS.com - Perusahaan galangan kapal di China amat terbelit masalah finansial. Saking parahnya, salah satu perusahaan menyulap area pabrik galangan kapal miliknya menjadi sebuah lahan untuk parkir mobil.

China Ocean Industry Group Ltd memutuskan untuk menghapus kata "Shipbuilding" dari namanya pada bulan Maret 2016 lalu.

Perusahaan ini pun menunjuk sebuah operator lahan parkir tahun lalu untuk memenuhi kekurangan 50 juta lahan parkir di China. Perusahaan tersebut berencana membangun dan mengoperasikan 100.000 lahan parkir di China dalam tiga tahun.

Menurut CEO Zhang Shi Hong, ini akan berkontribusi sebesar sekitar 70 persen dari total laba operasional perusahaan. Langkah ini menunjukkan bagaimana pabrik galangan kapal di China seperti China Ocean mencari sumber pertumbuhan lain.

Pasalnya, bisnis galangan kapal global tengah dalam kondisi lesu akibat jatuhnya harga komoditas dan meluapnya kehadiran kapal-kapal baru.

Menurut data JPMorgan & Chase Co, lebih dari 140 yards pabrik galangan kapal lenyap sejak tahun 2010. Keadaan yang kontras adalah China benar-benar kekurangan lahan parkir, khususnya di kota-kota besar, sehingga praktik double-parking adalah pemandangan yang lumrah.

"Mendiversifikasi bisnis adalah tren umum dalam industri galangan kapal. Permintaan di pembuat mobil terbesar dunia akan terus meningkat sejalan dengan proyeksi bahwa warga China akan lebih banyak membeli mobil tahun ini," ujar Zhang.

Laba dari bisnis lahan parkir diprediksi Zhang akan mencapai 500 juta yuan atau 76 juta dollar AS. Adapun pendapatan tahunan China Ocean diprediksi mencapai 2 miliar yuan.

China Ocean memulai bisnis sistem lahan parkir otomatis di area pabrik galangan kapalnya di provinsi Jiangxi pada bulan Februari lalu.

Pada 2015, China Ocean mengakuisisi Shangdong Ruitong Parking Management Services Co. yang memiliki keahlian dalam garasi parkir multilevel otomatis yang populer di kota seperti Tokyo.

Tahun ini, saham China Ocean melorot 7,7 persen pada perdagangan di lantai bursa Hang Seng Hong Kong.

Adapun penurunan di benchmark indeks Hang Seng mencapai 2,6 persen. Zhang menjelaskan, China Ocean menargetkan kembali meraup laba dari industri galangan kapal pada tahun 2018 mendatang.

Laba akan didorong dari fokus pada bisnis pembangunan kapal tanker dan kapal kargo berat.

Kompas TV Korupsi Parkir, Negara Rugi Rp 1 Miliar Lebih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com