Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Gempa Bumi, Pabrik-pabrik Besar di Jepang Tak Beroperasi

Kompas.com - 19/04/2016, 15:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa perusahaan besar Jepang terkena imbas akibat gempa bumi yang melanda negara itu beberapa hari lalu.

Toyota, produsen mobil dengan penjualan terbesar di dunia, adalah salah satu yang terimbas parah di antara perusahaan-perusahaan besar Jepang.

Toyota menyatakan mengalami kekurangan pasokan suku cadang akibat gempa dan menunda produksi kendaraan di seluruh Jepang pekan ini.

Saham Toyota pun jatuh 4,8 persen pada perdagangan hari Senin (18/4/2016) kemarin. Akibatnya, saham bursa Nikkei pun terkoreksi 3,4 persen.

Beberapa produsen mobil lainnya pun melaporkan terkena imbas yang sama usai gempa. Honda menghentikan sementara operasional pabrik sepeda motor di Kumamoto, kota yang paling parah terdampak gempa.

Pabrik yag memproduksi 750 unit sepeda motor per hari itu akan tetap berhenti beroperasi setidaknya hingga Jumat (22/4/2016) mendatang ketika Honda akan memutuskan akan kembali membuka pabrik tersebut atau tidak.

Dua pabrik Nissan juga terkena dampak gempa. Pihak Nissan menyatakan kedua pabrik tersebut sudah kembali dibuka, namun terlalu cepat untuk mengatakan keduanya akan kembali ke kapasitas penuh.

Selain industri otomotif, perusahaan teknologi Sony menyatakan menghentikan operasi di pabrik di Kumamoto yang memproduksi semikonduktor dan sensor gambar.

Sony masih memetakan kerusakan untuk mempertimbangkan pabrik tersebut akan kembali ke operasional semula. Akan tetapi, dampak pasca gempa di area tersebut bisa terus berlanjut.

Beberapa kegiatan produksi di dua pabrik Sony lainnya juga dihentikan sementara dan dioperasikan kembali pada Minggu (24/4/2016) mendatang.

"Skala kerusakan tidak terlihat besar dan penghentian produksi oleh beberapa manufaktur raksasa akan dihentikan dalam waktu yang tidak lama," ujar analis Marcel Theliant dari Capital Economics.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com